Lumajang (ANTARA News) - Kapolres Lumajang Muhammad Arsal Sahban mengatakan satu korban meninggal dunia dari tiga orang yang merupakan satu keluarga diduga kuat karena keracunan karbon monoksida genset yang dinyalakan korban saat pemadaman listrik di Desa Bago, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Karbon monoksida yang menjadi pemicu meninggalnya korban karena penempatan genset yang berada di dalam ruangan rumah korban," katanya di Lumajang, Sabtu.

Satu keluarga yakni Ali Muksin (45) yang merupakan kepala keluarga, istrinya Siti Khotijah (40), dan anaknya Aisyah Maisaroh Ramdhani (14) keracunan karbon monoksida dari genset yang dinyalakan korban hingga menyebabkan korban Siti Khotijah meninggal dunia dan kedua korban dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (25/1) sore.

"Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran genset yang dinyalakan untuk kepentingan sumber penerangan, namun kesalahannya genset tersebut ditaruh di dalam rumah tanpa ventilasi yang memadai, sehingga karbon monoksida yang dihasilkan dari alat tersebut dihirup oleh ketiga korban yang berada di dalam rumah," tuturnya.

Kendati demikian, lanjut dia, Polres Lumajang akan menyelidiki lebih lanjut adanya kemungkinan terjadinya keracunan faktor lain yang menyebabkan satu korban meninggal dunia tersebut, meskipun kemungkinannya kecil akan adanya faktor lain selain karbon monoksida yang dihasilkan genset.

"Kami tetap akan menelusuri dan memeriksa lokasi untuk olah tempat kejadian perkara. Ssaya sudah ke lokasi kejadian dan menjenguk kedua korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.

Arsal mengatakan kondisi kedua korban saat ini berangsur-angsur membaik karena saat kejadian dan dibawa ke RSUD Pasirian, kedua korban Ali Muksin dan Aisyah Maisaroh dalam kondisi kritis.

Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian tersebut berawal dari pemadalam listrik di sebagian wilayah Pasirian, kemudian korban Ali Muksin berinisiatif menyalakan mesin genset dengan maksud untuk dijadikan sumber penerangan. Orang tua korban bernama Parto menyalakan lampu di dalam rumah korban karena lampu sudah menyala dan menduga genset padam sendiri.

Orang tua korban menduga anaknya bersama istri dan anaknya masih tertidur, sehingga tidak membangunkannya dan kembali beristirahat ke rumahnya yang berada di samping rumah korban.

Pada Jumat (25/1) siang, keponakannya bernama Miko hendak mengajak korban untuk berangkat ke masjid bersama dan Miko pun kaget serta langsung berteriak meminta tolong karena melihat Ali Muksin beserta istri dan anaknya dalam keadaan lemas, kemudian warga yang menolong berusaha memberikan air kelapa kepada korban.

Baca juga: Damkar Jakarta Utara evakuasi korban keracunan gas
Baca juga: Korban keracunan tutut di Sukabumi bertambah jadi 52 orang
Baca juga: Polisi selidiki peristiwa keracunan delapan pelajar Bekasi

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019