Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan bahwa Ukhuwah Islamiyah atau persatuan umat Islam itu tidak harus seragam, karena penyeragaman itu tidak selamanya baik.
"Ukhuwah Islamiyah, persatuan umat Islam, itu tidak harus seragam, karena penyeragaman itu kadang kala tidak baik. Buktinya ada perbedaan rakaat dalam Shalat Tarawih ada delapan, ada 20 kan tidak masalah," kata Din di Jakarta, Senin, seusai menyampaikan keprihatinan Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian (IComRP) atas tragedi di Myanmar.
Ia menimpali, "Jadi perbedaan itu jangan dipaksakan seragam kalau belum bisa, kalau seandainya bisa dilakukan ya syukur, itu tentu yang lebih baik."
Pada kesempatan sebelumnya, Muhammadiyah memperkirakan bahwa 1 Syawal untuk tahun ini akan jatuh pada 12 Oktober 2007.
Menurut Din, untuk tahun ini kemungkinan akan ada perbedaan penetapan 1 Syawal jika perhitungan NU atau pemerintah tidak sama dengan perhitungan Muhammadiyah yaitu pada Jumat, 12 Oktober 2007.
Sementara itu, pada Selasa (2/10) ulama Hisab Muhammadiyah dan ulama Falaq Nahdlatul Ulama akan bertemu di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, untuk mulai mencari formula yang tepat untuk mencari persamaan dalam penentuan dalam menetapkan penanggalan hijriah.
"Perbedaan Idul Fitri yang masih mungkin terjadi sekali-kali, itu harus perlu diatasi dengan berusaha terus menerus mendekatkan metodologi atau cara pandang dari masing-masing. Dan Alhamdulillah itu sudah disepakati, mulai besok akan ada pertemuan antara ulama Falaq Nu dan Ulama Hisab Muhammadiyah," kata Din.
Menurut Din, pertemuan itu untuk saling berbagi guna menemukan titik temu pandangan yang masih berbeda untuk masa-masa yang akan datang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007