Jakarta, 2/10 (ANTARA) - Pasca krisis ekonomi tahun 1998 yang melanda beberapa negara termasuk Indonesia, pemerintah gencar meluncurkan berbagai kebijakan di sektor ekonomi dan keuangan, guna memulihkan perekonomian Indonesia yang lebih baik. Berhubungan dengan hal itu, salah satu bidang yang memiliki peran besar dalam pembangunan perekonomian suatu negara adalah investasi. Secara ekonomi makro, investasi dapat memacu akumulasi kapital yang berdampak pada peningkatan kemampuan produksi perekonomian, sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang optimal. Investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi kemiskinan. Kebijakan di bidang investasi perlu disusun secara tepat, dengan memahami berbagai potensi dan kendala yang ada, baik skala nasional maupun daerah. Segala bentuk risiko investasi harus dapat ditangani dengan baik pula, sehingga memperlancar masuknya aliran modal ke Indonesia. Oleh karena itu, berbagai bentuk data dan informasi yang bermanfaat bagi tumbuh dan berkembangnya investasi di Indonesia, merupakan salah satu syarat mutlak yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Data dan informasi untuk mengambil suatu kebijakan tidak hanya berupa tabel atau grafik, karena keduanya tidak dapat memecahkan masalah lokasi dan distribusi. Solusi masalah itu adalah data dan informasi yang bersifat keruangan, yaitu geospasial. Secara sederhana, geospasial dapat diartikan sebagai ruang kebumian, sedangkan bentuknya yang paling dikenal adalah peta. Pemanfaatan data dan informasi geospasial diyakini meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Bahkan, berdasarkan pengalaman di negara-negara maju, aplikasi geospasial memberikan kontribusi terhadap pendapatan finansial sektor pemerintahan di bidang pelayanan publik. Di Indonesia, aplikasi geospasial telah tebukti dapat mengoptimalkan strategi pemasaran, salah satunya optimasi rute dan distribusi produk dari perusahaan minuman terkenal. Demikian halnya dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa telepon seluler pun telah menggunakan data dan analisis geospasial, untuk menentukan lokasi menara (BTS). Lembaga keuangan seperti perbankan tidak ketinggalan pula, mereka memanfaatkan analisis informasi geospasial untuk menempatkan lokasi mesin ATM. Kebijakan pemerintah yang sangat memerlukan data dan informasi geospasial, salah satunya untuk perencanaan. Misalnya, untuk penyusunan tata ruang jelas diperlukan informasi mengenai potensi wilayah, kesesuaian lahan untuk suatu daerah, kondisi hutan, sebaran pemukiman, dan lain sebagainya. Semua itu harus dituangkan secara spasial dalam bentuk peta. Apalagi UU No. 32 tahun 2004 (tentang Pemerintah Daerah) telah mengamanatkan bahwa aktifitas perencanaan suatu daerah harus berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu, geospasial juga dapat diterapkan untuk inventarisasi dan manajemen sumber daya alam, serta merupakan komponen utama dari sebuah sistem informasi kebencanaan yang semakin dirasakan keperluannya, seiring dengan sering terjadinya bencana di tanah air kita beberapa tahun terakhir. Peta rawan bencana yang menunjukkan tingkat kerawanan suatu daerah terhadap suatu bencana, dan peta rute evakuasi merupakan contoh informasi pra-bencana yang harus diketahui publik. Ketika terjadi bencana, data geospasial dapat membantu untuk informasi kerusakan dan kebutuhan yang ada di lapangan, misalnya dengan foto udara atau citra penginderaan jauh. Hal ini pada gilirannya akan membantu upaya penanganan korban dan penyaluran bantuan. Pasca bencana, data geospasial mampu menyediakan informasi untuk keperluan rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena bencana. Terkait dengan uraian di atas, BAKOSURTANAL memiliki posisi dan peranan yang strategis dalam pembangunan Indonesia. Sebagai lembaga pemerintah di bidang survei dan pemetaan, BAKOSURTANAL menyediakan berbagai data dan informasi kebumian yang sangat diperlukan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah baik pusat maupun daerah. Tentunya, data dan informasi itu tidak asal saja, tetapi jelas akurasinya, terpercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak disangsikan lagi, data spasial seluruh Indonesia telah tersedia di BAKOSURTANAL. Berbagai jenis data, baik itu berupa data dasar untuk pemetaan seperti titik kontrol, titik GPS, data pasang surut, maupun peta dasar (peta rupabumi) dan peta tematik, dapat diakses oleh siapapun juga. Untuk Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Dra. Diah Kirana Kresnawati, M.Sc., Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi BAKOSURTANAL, Jl. Raya Jakarta Bogor Km 46, Cibinong, 16911, Ph. 021-8752062

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007