Islamabad (ANTARA News) - Para anggota parlemen dari kelompok oposisi Pakistan mengundurkan diri secara massal pada Selasa dalam usaha merusak kredibilitas Presiden Pervez Musharraf yang berharap akan dipilih kembali untuk masa jabatan lima tahun. Dua pesaing Musharraf dalam pemilihan presiden itu pada Sabtu lalu mengajukan petisi-petisi baru ke Mahkamah Agung guna menantang persyaratan penguasa militer itu untuk ikut dalam pemilihan presiden tahun ini. Sebanyak 85 anggota parlemen dari partai oposisi yang didukung para pendukung yang membawa bendera-nemdera meneriakkan: "Turun, Musharraf turun!" bergerak ke parlemen, di mana mereka mengajukan pengunduran diri mereka kepada ketua majelis nasional atau majelis rendah. Dua wanita anggota parlemen dari partai yang berkuasa juga mengundurkan diri, kata media pemerintah. Musharraf, yang merebut kekuasaan di republik Islam yang memiliki senjata nuklir itu dalam kudeta tahun 1999 kini adalah sekutu penting Amerika Serikat (AS), dan menyatakan, akan menang karena sekutu-sekutunya menguasai majelis--majelis nasional dan provinsi yang akan melakukan pemilihan. Tetapi, para lawan politiknya mengharapkan pengunduran diri para anggota parlemen dari Seluruh Partai Gerakan Demokrasi akan membuat orang ragu akan llegitimasi Musharaf. "Ini adalah satu hari yang bersejarah. Pemilihan presiden diselenggarakan tanpa lejitimasi konstitusional sekarang," kata pemimpin oposisi parlemen dan penganut aliran keras Islam, Maulana Pazlur Rachman kepada wartawan. Aliansi itu termasuk partai-partai mantan PM Nawaz Sharif --orang yang digulingkan Musharraf-- dan politikus Imran Khan, serta satu kelompok fundamentalis. Partai Rakyat Pakistan yang dipimpin mantan PM Benazir Bhutto yang tidak masuk dalam koalisi itu, melakukan perundingan dengan Musharraf mengenai perjanjian pembagian kekuasaan yang sejak itu tampaknya mengalami kemacetan. Para anggota parlemen dan 600 pendukung mereka bergerak dari satu gedung apartmen parlemen di Islamabad ke majelis nasional dengan meneriakkan yel-yel " Ini adalah hari penampilan anda terakhir, mereka meneirakkan yel-yel -- Musharraf turun, turun" dan "Seorang kawan Amerika adalah seorang pengkhianat". "Ini adalah langkah pertama untuk mendiskreditkan proses pemilihan itu," kata Khan saat para anggota parlemen mengundurkan diri majelis nasional yang memiliki 342 kursi itu. Sekitar 125 anggota dewan perwakilan rakyat provinsi diperkirakan akan mengajukan pengunduran diri dalam majelis-majelis empat provinsi Pakistan, kata para pejabat alansi itu. Dua calon yang akan ikut bertarung menghadapi Musharraf dalam pemilihan mendatang sebelumnya mengajukan laporan kepada pengadilan terhadap pemilihannya kembali dengan mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang diajukanya pekan lalu tidak sah, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007