...kami terus mendorong perusahaan-perusahaan industri untuk memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sesuai dengan bidang pekerjaan yang bisa dilakukan.
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 268 penyandang disabilitas mengikuti Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) pada sektor industri garmen dan alas kaki, yang meliputi 204 disabilitas sensorik rungu wicara, 39 disabilitas fisik, dan 25 disabilitas intelektual. 

“Diklat ini merupakan tindak lanjut dari implementasi Nota Kesepahaman yang saya tandatangani bersama Bapak Mensos, akhir Desember lalu,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

Airlangga mengatakan, kerja sama Kemenperin dan Kemensos ini terwujud dalam satu bulan, yang artinya bisa kerja cepat untuk kaum disabilitas. Pelaksanaan Diklat tersebut diselenggarakan secara in house di Balai Diklat Industri Kemenperin dan on site di perusahaan. 

“Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan-perusahaan industri untuk memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sesuai dengan bidang pekerjaan yang bisa dilakukan. Kami juga mengapresiasi kepada para asosiasi yang telah mendukung,” tuturnya.

Airlangga mengemukakan, selama ini sektor industri tekstil dan alas kaki mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik itu melalui penerimaan devisa dari ekspor maupun penyerapan tenaga kerja yang jumlahnya cukup besar. “Apalagi industri tekstil merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya dalam memasuki era industri 4.0,” ujarnya. 

Kemenperin mencatat, kinerja positif industri tekstil dan produk tekstil (TPT), tercermin dari nilai ekspor produk TPT nasional yang menembus hingga 11,12 miliar dolar AS pada Januari-Oktober 2018, naik 7,1 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu. Tahun 2019, ekspor TPT diharapkan bisa mencapai 15 miliar dolar AS dan menyerap sebanyak 3,11 juta tenaga kerja.

Sementara itu, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) memproyeksi ekspor alas kaki nasional pada 2019 dapat tumbuh dua digit atau sekitar 10 persen seiring adanya pembangunan pabrik di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten dari peningkatan investasi sektor manufaktur, Kemenperin menargetkan sebanyak 72.000 orang terlibat dalam program Diklat 3 in 1 pada 2019. 

Program ini menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para penyandang disabilitas untuk ikut dalam diklat tersebut. “Kemensos silakan untuk mengisi dengan para peserta dari disabilitas, kami mendorong perusahaan agar teman-teman disabilitas bisa diterima bekerja,” imbuhnya.

Mereka yang mengikuti diklat, akan mendapatkan sertifikasi kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai bidangnya. Selanjutnya, para lulusan ditempatkan bekerja di 11 perusahaan sektor industri garmen dan alas kaki.

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019