Serang (ANTARA News) - PT Marga Mandala Sakti (MMS) pihak penyelenggara Jalan Tol Tangerang - Merak sudah menambah beberapa rambu berupa rambu kejut, lampu kuning dan spanduk-spanduk untuk memberikan antisipasi kepada pengendara di titik-titik rawan kecelakaan sepanjang jalan tol menjelang Idul Fitri 1428 H. "Yang paling rawan kecelakaan di sepanjang jalan tol Tangerang-Merak biasanya yang ada tikungan, seperti KM 55, 63, 87 dan 92, sehingga kami menambah rambu kejut sebanyak empat di jalur dari Merak dan 6 di jalur dari arah Jakarta," kata Supervisor Pelayanan Lalu Lintas PT MMS, Bedah Bimantoko, di Serang, Rabu. Menurut dia, di sekitar jalur tersebut sering terjadi kecelakaan, baik yang disebabkan karena sopir mengantuk, ban pecah ataupun kurangnya antisipasi dari para pengendara, sehingga untuk itu, kata dia, pihak MMS mengantisipasinya dengan menambah rambu-rambu tersebut selain yang sudah ada sekarang. Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan di saat puncak arus balik lebaran tahun ini, pihak MMS juga akan menambah dua loket untuk jalur masuk di gerbang tol Cikupa, Tangerang sehingga menjadi lima loket, selain itu akan dilakukan pemberian tiket dengan sistem jemput bola. Persiapan sepanjang jalan tol atau jalur, kata Bedah, semua perbaikan jalan hingga H-7 sudah bisa diselesaikan dan tidak ada aktifitas pekerjaan jalan lagi hingga H+7 lebaran. Selain itu, dipersiapkan juga 15 unit kendaraan untuk Patroli, empat mobil ambulan dan dua kendaraan Rescue, serta tujuh mobil derek disamping ada posko kesehatan dan kantung-kantung parkir. Dikatakan Bedah, puncak arus mudik yang melintas jalan tol diperkirakan terjadi pada H-3 dan H-2 dengan prediksi kenaikan pada puncak arus mudik tersebut mencapai 27 persen dari jumlah kendaraan yang melintas pada hari biasanya yang berjumlah sekitar 26 ribu kendaran perhari. Sedangkan, tingkat kecelakaan pada tiga tahun terakhir cenderung mengalami penurunan pada tahun 2004 kecelakaan pada masa lebaran ada 44 kasus dengan korban meninggal lima orang, tahun 2005 terjadi 40 kasus lima korban meninggal dan tahun 2006 ada 35 kasus dengan korban meninggal satu orang, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007