IHSG melemah karena 'profit taking', terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap dolar AS, dan terkoreksinya beberapa harga komoditas dunia
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah dipicu aksi lepas saham investor asing.

IHSG ditutup melemah sebesar 57,19 poin atau 0,87 persen menjadi 6.481,45. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 17,63 poin atau 1,69 persen menjadi 1.024,04.

"IHSG melemah karena 'profit taking', terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap dolar AS, dan terkoreksinya beberapa harga komoditas dunia," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta.

Selain itu, lanjut Nafan, pasar saham juga relatif sepi menjelang perayaan Imlek. Bursa China libur, sedangkan bursa Singapura dan Hong Kong hanya aktif hingga pukul 12.00 siang.

Dibuka menguat, sejam kemudian IHSG masuk ke zona merah dan terus bergerak melemah hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang  ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp517,87 miliar.

Frekuensi perdagangan saham pada Senin tercatat sebanyak 418.381 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,07 miliar lembar saham senilai Rp8,14 triliun. Sebanyak 219 saham naik, 191 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 14,9 poin (0,07 persen) ke 20.788,39, indeks Hang Seng menguat 59,47 poin (0,21 persen) ke 27.990,21, dan indeks Strait Times melemah 4,12 poin (0,13 persen) ke posisi 3.184,56.

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019