Bandung (ANTARA News) - Bagi para pemudik berkendaraan bermotor yang akan melintasi jalur alternatif di lintas Jabar selatan perlu ekstra hati-hati, pasalnya di ruas jalan tersebut selain minimnya rambu-rambu, penerangan jalan, juga rawan terjadi tanah longsor. Kapolwil Priangan, Kombes Pol Zaenal Fatah, yang dihubungi wartawan dari Bandung, Rabu, mengatakan bahwa tidak semua jalur alternatif dalam kondisi mulus dan bagus, namun masih ada beberapa penggalan jalan alternatif di lintas selatan yang perlu diwaspadai pemudik. Adapun ruas jalan alternatif yang rawan bencana itu, yakni Garut-Cijapati-Bandung, Garut-Soreang-Bandung, Garut-Salawu-Tasikmalaya, Malangbong-Wado-Sumedang dan Cimahi-Lembang-Bandung. "Kawasan itu rawan bencana bila hujan deras mengguyur jalur tersebut," katanya. Meskipun demikian, menurut dia, pihaknya akan menempatkan sejumlah petugas di titik-titik tertentu yang menjadi kawasan rawan bencana alam, kriminal maupun rawan kemacetan arus lalulintas. "Kami juga akan melaksanakan kebijakan secara selektif untuk mengalihkan para pemudik yang berkendaraan pribadi yang kondisi mobilnya prima saja," ujarnya. Menurut dia, penggunaan jalur alternatif juga terpaksa dilakukan bila di jalur utama dalam keadaan padat. "Dengan pola buka tutup, sebagian pemudik di jalur utama dan sebagian lagi dialihkan ke jalur alternatif," ujarnya. Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Des Aditiawarman, yang dihubungi wartawan mengatakan, pihaknya akan menggelar personel di kawasan jalur alternatif yang rawan bencana alam di lintasan Garut-Salawu-Cipasung-Tasikmalaya dengan personel Polri yang dilengkapi berbagai peralatan bila terjadi bencana alam. "Kami sudah bekerjasama dengan instansi lintas sektoral untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di jalur alternatif saat mudik lebaran tiba, diantaranya dengan mengerahkan alat berat dan dump truk," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007