London (ANTARA News) - "Pemerintah Indonesia beruntung memperoleh Anton Apriyantono dan kami di Reading University juga merasa bangga mempunyai seorang alumnus yang berhasil dan menjadi menteri di negaranya," kata seorang profesor di Inggris. Keshawan Niranjan, profesor bidang Food Bioprocesing Universitas Reading, Inggris, secara terbuka menyatakan kebanggaannya ketika Menteri Pertanian Anton Apriyantono nerkunjung ke universitas yang menjadi almamaternya itu, Rabu siang. Mentan Anton Apriyantono berkunjung ke Inggris selama tiga hari sejak Senin untuk mengadakan promosi kelapa sawit yang dikelola secara berkelanjutan, sehubungan dengan munculnya opini di Eropa bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia menjadi penyebab kerusakan hutan. Anton pada 15 tahun lalu menuntut ilmu di Universitas Reading mengambil jurusan kimia pangan. Sebelum menjadi Menteri pertanian, dia menjadi pengajar pada Departemen Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan jabatan Lektor dan sedang dalam pengusulan untuk menjadi profesor atau guru besar. Di kampus Reading yang asri itu, Anton Arpriyantono beserta rombongan, di antaranya Dirjen Pemasaran dan Pengelolaan Pertanian Djoko Said Damardjati, staf Ahli Menteri Ir Yusni Emilia Harahap, Direktur Eksekutif Dewan Palm Oil Indonesia Rosediana Suharto serta Derom Bangun dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia disambut Kepala Departemen Food Biosciences Prof R.A Rastall dan Prof Donald S Mottram dari bagian Food Chemistry, serta K Niranjan. Dalam kunjungan ke almamaternya Menteri Pertanian juga memberikan ceramah di hadapan sekitar 50 lebih mahasiswa mengenai Sustainable Palm Oil Indonesia di ruang kuliah Chemistry LTI dan melakukan kunjungan ke laborotarium Departemen Food Biosciences. Selain itu, ia juga menjajaki kerjasama di bidang riset antara Departemen Pertanian dan Universitas Reading, khususnya di bidang food biosciences. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007