Jakarta (ANTARA News) - PT Indonesia Power (IP) dipastikan akan mengelola dua pembangkit yang merupakan bagian program 10.000 Mega Watt (MW), yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Baru, Banten 1x600 MW dan Labuan, Banten 2x300 MW. Direktur Utama (Dirut) IP, Abimanyu Suyoso, usai rapat dengar pendapat tertutup dengan Pansus Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis mengatakan, kepastian tersebut telah disampaikan PT PLN (Persero) kepada IP. "Direksi PLN sudah menyampaikan kalau Suralaya dan Labuan akan diberikan ke Indonesia Power," ujarnya. Selain kedua PLTU itu, lanjutnya, masih ada beberapa pembangkit 10.000 MW lagi yang akan dikelola IP. Menurut dia, rencana IP melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) juga tertunda karena akan berkonsentrasi mengelola pembangkit 10.000 MW itu. "IPO dilakukan supaya IP mampu investasi," katanya. Abimanyu mengisyaratkan, kemungkinan IPO setelah proses pembangunan 10.000 MW selesai. PLTU Suralaya direncanakan beroperasi pada 2010 dan Labuan pada 2009. Kedua pembangkit tersebut akan menghemat pemakaian bahan bakar minyak hingga 2,088 juta kiloliter per tahun. Selain Suralaya dan Labuan, program 10.000 MW yang berlokasi di Pulau Jawa lainnya adalah PLTU Teluk Naga, Banten 3x300 MW, Indramayu, Jabar 3x300 MW, Pelabuhan Ratu, Jabar 3x300 MW, dan Rembang, Jateng 2x300 MW. Selanjutnya, PLTU Cilacap, Jabar 1x600 MW, Pacitan, Jatim 2x300 MW, Paiton, Jatim 1x600, dan Tuban, Jatim 2x300 MW. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007