Nairobi/Kinshasa (ANTARA News) - Sebuah pesawat kargo jatuh di satu daerah pemukiman di ibukota Kongo, Kinshasa, Kamis, menimpa pasar yang sedang penuh pengunjung dan rumah-rumah sebelum terbakar dan menewaskan sedikitnya 30 orang, kata para pejabat di sini Jum`at. Pesawat Antonov 26 tersebut jatuh di dekat Bandara Internasional Ndjili di luar kota tak lama setelah mengudara Kamis pagi. Semua 22 orang yang ada di dalam badan pesawat, yang terdiri 16 penumpang dan enam awak kapal tewas, di samping lebih dari delapan orang di darat, menurut Jean-Pierre Eale, seorang pembantu pada Menteri Penerangan Republik Demokratik Kongo. Meskipun demikian, seorang jurubicara PBB, Michel Bonnardeaux, mengatakan kepada BBC bahwa polisi mengatakan kepadanya, bahwa terdapat sekitar 27 orang yang dalam pesawat tersebut, dan dua orang di antaranya selamat yakni seorang pramugari dan seorang petugas mekanik. "Kami tidak mempunyai data berapa banyak orang yang cedera atau tewas di darat. Kota di Afrika merupakan daerah yang sangat padat penduduk, karena itu kami khawatir korban lebih besar," katanya kepada BBC. Kantor berita Rusia ITAR-Tass mengatakan, pesawat tersebut diterbangkan oleh awak Rusia, dalam penerbangan ke Tshikapa di provinsi Kasai Occidental dan kepunyaan perusahaan Afrika One. Para saksimata mengatakan, salah satu dari baling-baling pesawat itu jatuh saat mengudara dan satunya sayapnya menghantam cabang dari pepohonan sebelum jatuh ke dalam sebuah pasar dan perumahan. "Di situ ada pasar-pasar dan di dekatnya juga ada perumahan, karena itu dicemaskan jumlah korban mungkin semakin mengkhawatirkan," kata Wolde Gabriel Saugeron, jurubicara Komite Palang Merah Internasional di Kinshasa. "Sayangnya mereka mempunyai banyak pesawat-pesawat tua, sehingga hampir setiap pekan kita mempunyai kecelakaan di Kongo," kata Saugeron dikutip DPA. Industri penerbangan Kongo adalah salah satu penerbangan dengan rekor terburuk kecelakaan, namun banyak orang menerima kenyataan bahwa negara yang sering membeli pesawat-pesawat tua dan pesawat perbaikan itu melakukan penerbangan ke seluruh negeri yang ukurannya sebesar Eropa Barat, dan yang hanya mempunyai 500 kilometer jalan darat. Pesawat Antonov juga pernah jatuh menimpa sebuah pasar yang sedang penuh pengunjung di Kinshaha pada 1996. Kecelakaan itu menewaskan lebih dari 300 orang. Pada 2003 juga terjadi kecelakaan lainnya terhadap pesawat yang sama, jatuh di satu pasar di kota Boende, 600 kilometer dari ibukota Kinshasa.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007