Denpasar (ANTARA News) - Satu dari 24 kapal feri di Selat Bali khusus melayani penyeberangan pemudik Idul Fitri 1428 H yang menggunakan sepeda motor dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal khusus itu berkapasitas mengangkut 200 sepeda motor beserta pengemudi dan yang diboncengnya akan diberangkatkan setiap dua jam sekali, kata Pimpinan Cabang PT ASDP Ketapang-Gilimanuk Youlman Jamal di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Jumat. Ia mengatakan hal itu ketika menerima rombongan instansi terkait yang dipimpin Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Bali I Putu Ardhana yang melihat dari dekat kesiapan pelabuhan laut Gilimanuk mengantisipasi lonjakan pemudiik Bali-Jawa maupun arus balik. Pihak pengelola Pelabuhan baik di Gilimanuk maupun Ketapang telah melakukan antisipasi dan persiapan, termasuk membuat jalur-jalur khusus untuk mengendara sepeda motor. Dengan jalur dan angkutan khusus sepeda motor itu diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang maupun kendaraan, terutama pada hari-hari puncak mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 (10/9) dan H-2 (11/10). Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Bali, I Putu Ardhana memperkirakan, pemudik yang menggunakan sepeda motor masih akan mendominasi angkutan pribadi dari Bali ke berbagai tempat tujuan di Pulau Jawa. Pada Lebaran tahun lalu saja sepeda motor yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali ke Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur tercatat 15.000 unit dan jumlah itu diperkirakan meningkat pada Hari Raya besar umat muslim kali ini. sebanyak 15.000 unit kendaraan sepeda motor, masing-masing dikendarai dua orang berarti 30.000 orang. Jumlah itu sama dengan menggunakan 750 unit kendaraan mini bus yang masing-masing berkapasitas 40 orang. Kondisi itu berpengaruh terhadap menurunnya penumpang yang menggunakan kendaraan umum. Bali telah mengantisipasi angkutan Lebaran dengan menyediakan armada angkutan darat ke berbagai kota di Pulau Jawa. Namun, dengan adanya pemudik yang menggunakan sepeda motor dalam jumlah besar sangat berpengaruh terhadap penumpang kendaraan umum, meskipun dengan menggunakan sepeda motor itu mempunyai resiko yang tinggi. Namun pada sisi lain mudik dengan sepeda motor dinilai sangat praktis, hemat dan simbul kesuksesan di perantauan, kata Putu Ardhana. Ia mengingatkan, para pemudik dengan sepeda motor lebih hati-hati dan waspada, mengingat resiko dalam perjalanan yang cukup jauh itu sangat tinggi. Dengan kewaspadaan dan kehati-hatian pemudik sepeda motor diharapkan selamat sampai di tempat tujuan," kata Ardhana yang telah menyiapkan 240 unit kendaraan berbagai jenis. Armada yang disiapkan tersebut terdiri atas angkutan reguler 146 buah dan 18 unit cadangan yang bergerak dari terminal Ubung, Denpasar dengan jurusan ke berbagai kota di Pulau Jawa. Selain itu juga tersedia angkutan kendaraan dalam propinsi (AKDP) 544 unit yang siap mengantisipasi lonjakan penumpang yang diprediksikan meningkat sebesar lima persen dari arus mudik tahun sebelumnya. Ia menjamin tidak akan ada pemudik yang kesulitan mendapatkan alat transportasi menuju ke berbagai kota di Pulau Jawa, karena selama ini angkutan umum itu sangat sepi dan peluang itu dimanfaatkan dengan baik oleh para sopir. Bahkan para sopir, baik angkutan dalam kota, antarkabupaten maupun antarpropinsi berharap pemudik meningkat tajam, sehingga memberikan kesempatan untuk berusaha dan meningkatkan pendapatan, ujar Ardhana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007