Bogor (ANTARA News) - Menjelang Lebaran tahun 2007, sekitar 14, 8 juta jiwa penduduk kota terutama dari Jakarta akan mudik ke kampung halamannya masing-masing. Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Sutanto dalam amanah tertulis pada Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya (OKL) 2007 yang dibacakan Walikota Bogor, di Stadion Pajajaran Bogor, Jabar, Sabtu. Upacara Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Bogor, diikuti sekitar 3.000 peserta upacara dari berbagai instansi, baik Polri, TNI, maupun sipil. Kapolri menyatakan, tingginya jumlah pemudik di Indonesia karena Lebaran yang merupakan momentum religius telah membaur menjadi tradisi bangsa Indonesia. "Sehingga, setiap menjelang Lebaran masyarakat yang tinggal di kota-kota besar mudik ke kampung halamannya masing-masing untuk bersilaturrahmi dengan keluarganya," katanya. Mudik bersama-sama menjelang lebaran ini, kata dia, jika tidak diantisipasi secara maksimal, maka tinggi volume kendaraan yang bergerak bisa menyebabkan kemacetan. Guna mengatur kelancaran arus mudik, kata dia, jajaran Polri menurunkan sebanyak 94.198 personil yang ditugaskan di 2.276 pos pengamanan (Pos Pam) di seluruh tanah air. Kemudian, di lokasi-lokasi yang rawan kemacetan lalu lintas, juga dilakukan pos mengaturan (Pos Gatur) lalulintas. Kapolri mengimbau, kepada pemudik pengguna jalan raya untuk tertib berlalulintas serta mematuhi semua aturan dan rambu-rambu yang ada, guna menjaga keselamatan berlalulintas. "Karena, makin banyaknya kendaraan di jalan raya, maka potensi kecelakaan juga makin tinggi," katanya. Menurut Kapolri, untuk mengatasi kemungkinan kecelakaan memang sulit, tapi hal ini bisa diantisipasi dengan mempelajari penyebab kecelakaan yang telah terjadi. Beberapa faktor kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia, kendaran, kondisi jalan, dan lingkungan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007