London (ANTARA News) - Ribuan anak membawa pelajaran dalam pawai unjuk rasa, pada Jumat, dengan meminta aksi tentang perubahan iklim, sehingga mendapat sentilan halus dari kantor Perdana Menteri karena mengganggu belajar, sebaliknya mendapat pujian dari menteri energi dan pegiat.

Anak-anak muda itu arak-arakan ke alun-alun parlemen di London dan berkumpul di kota-kota lain sambil membawa bentangan bertuliskan "Perubahan iklum lebih buruk ketimbang PR", "Bertindaklah sekarang untuk masa depan kita" dan seruan-seruan lain.

"Guru saya sudah mengatakan agar saya tidak ikut ke luar, tapi kami tetap pergi karena ini penting," kata Rio (11) kepada Reuters.

Baca juga: Inggris serukan tindakan global untuk tanggulangi perubahan iklim

Baca juga: Inggris nilai Indonesia berperan tangani perubahan iklim


Seorang juru bicara untuk kantor Perdana Menteri Theresa May mengatakan, meskipun pemerintah menyambut perjanjian dengan para pelajar, gangguan di sekolah dan pelajaran akan sulit bagi para guru.

Menteri Energy Claire Perry sebaliknya mengatakan "ia sangat bangga" dengan anak-anak muda itu sedangkan pemimpin Partai Buruh dari pihak oposisi Jeremy Corbyn mengemukakan dukungannya buat "murid masa kini yang masa depannya paling ada di jalur".

Pada awal pekan, 224 akademikus dari Oxford, Cambridge dan perguruan tinggi lainnya mendeklarasikan dukungan bagi para pelajar dalam surat terbuka yang disiarkan di The Guardian.

"Mereka yang ikut dalam unjuk rasa mempunyai hak yang nyata untuk marah tentang masa depan yang kita semua seharusnya wariskan kepada mereka, jika langkah yang penting dan tepat tidak kita lakukan," tulis mereka.

Unjuk rasa itu merupakan bagian dari "Gerakan Protes Sekolah untuk Iklim" yang dimulai pada Agustus 2018 saat aktivis Swedia yang berusia 16 taun Greta Thunberg mulai berunjuk rasa di depan parlemen pada hari sekolah.

Redaktur: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019