Jakarta (ANTARA News) - Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom memperkirakan inflasi tahunan (yoy) pada Oktober 2007 dapat lebih rendah dibandingkan September yang mencapai 6,95 persen bila pemerintah mampu menyediakan kebutuhan barang-barang pokok masyarakat meski pada bulan ini terjadi lebaran. "Apabila pemerintah pada bulan ini berhasil melaksanakan rencana mereka untuk pengadaan kebutuhan barang-barang pokok, maka inflasi tahunan Oktober bisa lebih rendah dibandingkan September," katanya di Jakarta, Senin. Sedangkan untuk November, ia mengatakan, pihaknya tidak bisa mengatakan saat ini, namun bila menilik dari gambaran-gambaran inflasi sebelumnya dan data historis, inflasi diperkirakan turun. "Kita nggak bisa katakan sekarang, tapi kalau gambaran-gambaran kita punya inflation chart (tabel inflasi) dan sebagainya memang menunjukkan ada penurunan," katanya. Ia menambahkan dari data historis maupun dari perkiraan-perkiraan di dunia dan di dalam negeri pada November, inflasi pada umumnya rendah, "Dulu pernah tinggi karena hari raya, kalau tidak hari raya agak rendah," katanya. Sementara itu, menurut dia, BI mencatat kenaikan inflasi pada September ini salah satunya diakibatkan oleh peningkatan harga komoditas internasional. "Dari sisi domestik inflasi yang meningkat lebih disebabkan oleh peningkatan komoditas pangan internasional," katanya. Menurut dia, terus meningkatnya harga-harga komoditas seperti harga minyak dan harga CPO berpotensi untuk memperlambat pertumbuhan perekonomian. Untuk itu, menurut dia, pihaknya terus mencermati pergerakan harga-harga tersebut. Selain itu, ia mengatakan BI juga terus mencermati kondisi perekonomian global. "Ada faktor-faktor yang bisa saja mempengaruhi di luar kemampuan kita memprediksi saat ini. Kita masih terus mengamati inflasi yang tinggi di India dan China yang masih terus berlangsung atau peningkatan suku bunga bank sentral masing-masing sudah mempunyai dampak, sehingga mengurangi dampak global inflasi," katanya. Ia menambahkan inflasi juga didorong oleh peningkatan ekspektasi inflasi masyarakat menjelang lebaran yang telah memicu terjadinya kenaikan harga. Namun demikian, pihaknya tetap optimis pada akhir 2007, target inflasi yang telah ditetapkan yaitu enam plus minus satu persen akan tercapai.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007