Luxembourg (ANTARA News) - Para menteri keuangan 13 negara yang menggunakan mata uang tunggal Eropa, Senin, menyerukan "penyesuaian" di pasar uang global, seraya mengatakan pelemahan yuan China, dolar AS dan yen Jepang, sebagian besar mengakibatkan nilai euro baru-baru ini melonjak. "Kami menegaskan kembali bahwa nilai tukar dapat mencerminkan fundamental ekonomi dan volatilitasnya dapat berdampak tetrhadap pertumbuhan ekonomi," demikian kesimpulan pertemuan grup euro yang mengambil tempat di Luxembourg. Para menteri keuangan telah menyerukan tentang apa yang akan dilakukan tentang "supereuro" jelang pertemuan kelompok G-7 pada 19 Oktober di Washington. "Di negara-negara ekonomi baru dengan surplus transakasi berjalan besar seperti China, diharpakan mereka melakukan penyesuaan nilai tukarnya," kata pernyataan bersama, seperti dilaporkan DPA. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007