Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham pertambangan masih menjadi minat para investor dalam perdagangan sesi pagi, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) ditutup pada 2.529,809 atau meningkat tipis 6,10 poin atau 0,24 persen dari pembukaan. "Saham-saham pertambangan masih diburu karena saat ini harga komoditas pertambangan mengalami kenaikan terus menerus," kata Analis PT Valbury Asia Securities di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan saat ini harga minyak yang terus menerus melambung telah mendorong kenaikan harga subtitusinya, baik gas maupun batubara. Selain itu, komoditas pertambangan seperti nikel juga terus mengalami kenaikan. Sementara itu, dipertahankannya BI Rate pada level 8,25 persen, menurut dia juga turut membantu peningkatan indeks karena hal ini merupakan ekspektasi pasar. Ia menambahkan pada perdagangan kali ini likuiditas asing masuk ke bursa masih cukup tinggi terutama pada saham-saham unggulan. Pada penutupan sesi pagi ini, harga saham pertambangan seperti Energi Mega Persada (ENRG) meningkat Rp80 menjadi Rp990, Perusahaan Gas Negara meningkat Rp250 menjadi Rp13.350. Sementara itu Bumi Resources (BUMI) dan Antam (ANTM) menjadi saham yang aktif diperdagangkan meski harga mereka stabil yaitu Rp3.650 untuk BUMI dan Rp2.775 untuk ANTM. Berbeda dengan saham pertambangan, saham beberapa saham perbankan mengalami penurunan. Saham Bank BNI turun Rp25 menjadi Rp2.150, dan saham Bank Mandiri (BMRI) turun Rp25 menjadi Rp3.850. Sementara saham unggulan Astra (ASTR) mengalami peningkatan Rp800 menjadi Rp21.150. (*)

Copyright © ANTARA 2007