Jombang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo, meralat dan membantah pernyataan yang dikeluarkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur bahwa Gunung Kelud akan meletus pada 10 Oktober 2007. "Kayak Tuhan saja, tahu Gunung Kelud akan meletus. Pernyataan Dinas ESDM itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Imam Utomo di sela-sela pembagian paket sembako di Kecamatan Gudo, Jombang, Jatim, Selasa. Ia minta, masyarakat tidak mempercayai pernyataan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu sebagaimana imbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Menurut Imam, sampai saat ini status Gunung Kelud masih tetap Siaga (Level III), belum ada perubahan sehingga warga masyarakat belum diminta untuk mengungsi kecuali kalau PVMBG meningkatkan statusnya menjadi Awas (Level IV). "Sampai sekarang, masyarakat kami minta tetap tenang karena belum ada tanda-tanda letusan," katanya. Walau begitu, Imam Utomo menyatakan, telah menyiapkan bantuan logistik kepada warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I Gunung Kelud yang berada di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. "Bahkan, sebagian bantuan sudah kami kirimkan kepada Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri," katanya menambahkan. Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas ESDM Jatim, Tutut TH, di Surabaya pada 5 Oktober 2007 menyatakan, Gunung Kelud akan meletus empat hari lagi. Ia mengemukakan hal itu berdasarkan kondisi di sekitar Gunung Kelud yang sudah panas, bau belerang menyengat, keterangan masyarakat di sekitar Gunung Kelud yang menyebutkan adanya tanda-tanda gunung berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu akan meletus. Dia juga mengimbau, warga yang bermukim di radius kurang lebih sekitar lima kilometer agar mencari tempat yang aman, karena Status Gunung Kelud sudah Siaga. Padahal, menurut catatan PVMBG, tidak ada penduduk yang tinggal di radius lima kilometer. Penduduk terdekat dengan kaki Gunung Kelud berjarak sekitar 15 kilometer dan termasuk dalam KRB I. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007