Jakarta (ANTARA News) - Aksi pembangkangan kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga yang tidak mau diganti oleh pelatihnya Maurizio Sarri di final Piala Liga Inggris menghadapi Manchester City di Stadion Wembley, Minggu, menuai reaksi keras.

Itulah insiden paling aneh yang pernah terlihat di pertandingan final yang berakhir dengan kemenangan Manchester City 3-4 melalui adu penalti dan dampak dari peristiwa tersebut diperkirakan akan serius bagi Arrizabalaga maupun pelatih Sarri.
Baca juga: Sarri: penolakan Kepa adalah akibat "kesalah pahaman besar"

Baca juga: Manchester City juara Piala Liga Inggris lewat drama adu penalti melawan Chelsea

Berikut ini adalah beberapa reaksi atas peristiwa yang melibatkan Sarri dengan kiper termahal di dunia itu, seperti yang dikutip BBC:

Mantan penyerang Chelsea, Chris Sutton:

“Kepa jangan bermain lagi untuk Chelsea. Pertandingan itu seharusnya menjadi pertandingan terakhir bagi dia bersama kostum Chelsea. Ia memang memalukan. Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini. Kepa yang harus dipecat, bukan Sarri."

Mantan pemain tengah tim nasional Inggris, Jermain Jenas, komentator BBC:
"Bagi pemain yang benar-benar menantang Sarri di depan umum tidak akan mendapat tempat bersama saya."

Vincent Kompany, kapten Manchester City kepada Sky Sports: "Saya tahu kalau Willy Calaberro adalah kiper yang bagus untuk adu penalti. Terakhir kami juga menang bersama dia, jadi saya sebenarnya tidak ingin dia masuk. Akhirnya memang tidak terjadi."

John Terry, mantan kaptem Chelsea kepada Sky Sports: "Akan sangat menari untuk melihat nanti apakah Kepa akan dimainkan pada pertandingan berikutnya".

Garry Lineker, mantan kapten tim nasional Inggris dan sekarang presenter BCC dalam cuitannya: "Wow.. ini gila. Saya tidak yakin kalau saya pernah melihat seorang pemain menolak untuk diganti."

Jamie Redknapp, mantan pemain tengah tim nasional Inggris, kepada Sky Sports: "Ketika nomor Anda keluar, Anda harus meninggalkan lapangan, meski itu menyakitkan. Anda harus menghormati rekan Anda yang akan menggantikan. Sarri mengambil keputusan bukan tanpa sebab. Ia menggantikan dia karena mengalami kram sebanyak dua kali di lapangan. Saya merasa kasihan kepada Sarri. Dalam situasi seperti itu, sikap itu adalah pembunuh dan tentu sangat berat bagi dia."
Baca juga: Kepa Arrizabalaga, kiper termahal dunia

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019