Jakarta (ANTARA News) - Warga Jakarta lebih suka membeli marmer lokal karena harganya lebih terjangkau dibandingkan marmer impor, serta dari segi kualitas juga setara.

"Kalau marmer yang yang lebih sering dibeli masyarakat adalah marmer lokal, karena marmer lokal harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan marmer impor," kata Purwa, salah satu pedagang komoditas itu yang ditemui di Pasar Keramik Rawasari, Jakarta Timur, Senin.

Purwa juga mengatakan kalau tokonya mendapatkan marmer dari Ujung Pandang Makasar, untuk marmer lokal dan untuk marmer impor dikirim dari Cina, Itali, India, dan Turki.

"Untuk harga marmer lokal sendiri berkisar pada harga Rp400.000 sampai Rp2.000.000 per meter," tutur Purwa.

Di pasar yang sama, Ardi yang juga penjual marmer mengatakan, untuk konsumen marmer jumlahnya dari tahun ke tahun stabil.

"Untuk saat ini pembeli masih biasa saja, tidak terlalu ramai tapi tiap hari alhamdulillah masih ada yang beli, kita juga tidak tahu kenapa malah sudah dua tahun terakhir pembeli semakin berkurang" kata Ardi, yang sudah berjualan marmer sejak 2005.

Baca juga: Seniman Italia buat patung Fiat 500 dari marmer
Baca juga: Polusi India membuat marmer putih Taj Mahal jadi hijau

 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019