Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, menguat 26 poin menjadi Rp13.992 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.018 per dolar seiring optimisme investor terhadap kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.

"Optimisme atas negosiasi perdagangan AS-China mendorong selera investor untuk aset berisiko," kata analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.
   
Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya akan menunda kenaikan tarif barang-barang China pada 1 Maret 2019 dan ia juga akan merencanakan pertemuan puncak dengan Presiden Cina Xi Jinping di Florida untuk menyimpulkan perjanjian, dengan asumsi pembicaraan perdagangan membuat kemajuan tambahan.
   
Di sisi lain, Trump juga menuturkan kedua belah pihak "akan mengadakan KTT penandatanganan" dan bahwa mereka "menjadi sangat sangat dekat," meskipun ia memperingatkan ada kemungkinan bahwa kesepakatan "mungkin tidak terjadi sama sekali".
   
Selain itu, turunnya harga minyak juga memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah.
   
"Harga minyak mentah dunia yang turun berdampak terhadap impor BBM semakin murah, sehingga berdampak terhadap neraca perdagangan Indonesia," ujar Ibrahim.
   N
ilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa pagi, dibuka menguat Rp13.977 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.976 per dolar AS hingga Rp14.005 per dolar AS.
 
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.990 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.007 per dolar AS.***3***
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019