Bandarlampung (ANTARA News) - Keluarga besar Muhammadiyah di Provinsi Lampung dikoordinasi Pengurus Daerah Muhammadiyah setempat telah menyiapkan belasan tempat Salat Idulfitri (Id) 1428 Hijriah yang telah diputuskan mereka akan dilaksanakan pada Jumat (12/10), mendahului kebanyakan umat Islam di Indonesia yang sesuai keputusan pemerintah baru akan berlebaran pada Sabtu (13/10). Informasi dari PW Muhammadiyah Lampung di Bandarlampung, Kamis, menyebutkan, beberapa lokasi Salat Idulfitri itu, diantaranya di halaman parkir Gedung Wanita Bandarlampung. Kemudian di kompleks Perguruan Muhammadiyah Lampung di Labuhan Ratu, halaman parkir ruko Jl Pangeran Emir M Nur, halaman Gedong Juang 45, lapangan Kalpataru di Kemiling, Jl Ratu Dibalau Tanjungsenang, dan Kompleks Panti Asuhan Budi Mulya Sukarame. Lokasi lain adalah lapangan Baruna Ria Panjang, Kompleks Muhammadiyah di Gunung Terang, Kompleks Muhammadiyah di Telukbetung Selatan, dan Jl Arif Rahman Hakim Way Halim di Bandarlampung. Ketua PW Muhammadiyah Lampung, H Nurvaif S Chaniago menegaskan, keputusan PP Muhammadiyah tentang penetapan Idulfitri 1428 Hijriah pada Jumat itu akan dilaksanakan oleh warga Muhammadiyah di seluruh Lampung. Namun Kakanwil Departemen Agama Provinsi Lampung, Drs Bas Yuni Th Kahuripan telah menyampaikan imbauan, agar umat Islam di daerahnya tidak memperuncing perbedaan dalam penetapan Idulfitri itu, dan mengajak untuk mengikuti sesuai dengan keyakinan masing-masing dengan dasar dan alasan yang kuat. Umat Islam yang telah lebih dulu merayakan Idulfitri, juga diimbau tidak melakukan tindakan mencolok yang dapat mengganggu umat Islam lainnya yang masih melaksanakan ibadah puasa. Pada Kamis (11/10) malam, sejumlah Kompleks keluarga besar Muhammadiyah Lampung, seperti di Kompleks Panti Asuhan Budi Mulya di Kecamatan Sukarame di Kota Bandarlampung, terdengar sayup-sayup suara gema takbir dari masjid di dalamnya. Namun saat bersamaan di masjid lain yang letaknya tidak terlalu berjauhan masih terdengar umat Islam yang melaksanakan Salat Isya dan Salat Tarawih berjemaah. Salah satu tokoh agama setempat mengimbau umatnya untuk tidak mempermasalahan perbedaan tersebut dan menjalankan sesuai dengan keyakinan masing-masing.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007