Pemilu dampaknya tidak akan signifikan. Kondisi pasar saham akan lebih dipengaruhi eksternal dibandingkan pengaruh domestik seperti pemilu. Pengaruh global lebih kuat
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia David Sumual menilai pada tahun politik, pasar saham Indonesia masih dominan dipengaruhi sentimen global dibandingkan sentimen domestik seperti pemilu.

"Pemilu dampaknya tidak akan signifikan. Kondisi pasar saham akan lebih dipengaruhi eksternal dibandingkan pengaruh domestik seperti pemilu. Pengaruh global lebih kuat," ujar David usai menjadi pembicara dalam diskusi "Saham Hoki di Tahun Politik" di Jakarta, Jumat.

Saat ini, ketidakpastian ekonomi global masih tinggi. Menurut David, hal ini justru merupakan kesempatan yang baik untuk berinvestasi dan meraup keuntungan lebih besar. Berbeda kondisinya apabila kondisi relatif normal tanpa gejolak yang berarti.

"Jadi kesempatan sebenarnya kalau mau investasi di kondisi "uncertainty" seperti sekarang," katanya.

Dalam jangka pendek dan menengah, ia menilai sektor pertambangan terutama batu bara kinerjanya masih akan positif. Permintaan domestik untuk batu bara masih cukup besar, terutama terkait kewajiban pemenuhan batubara untuk kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation, misalnya kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang akan terus ditingkatkan.

"Permintaan ekspor juga lumayan besar. Jadi mulai ada diversifikasi juga, tidak lagi tergantung hanya pada China. China sendiri kan juga makin ketat kan, dari sisi lingkungan mereka ingin mengurangi dan dalam jangka menengah panjang ke renewable energy," ujar David.

Sementara itu, untuk sektor finansial, ia juga memprediksi sahamnya masih akan cukup baik seiring dengan tren suku bunga The Fed yang stagnan dan cenderung akan lebih rendah.

Kemudian dari sektor properti dan perkebunan juga masih bagus, serta industri otomotif yang kini mulai beralih mengembangkan kendaraan listrik.

"Sektor konsumer juga akan cukup baik, kita 60 persen masih didominasi sektor konsumer kan," ujar David.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019