Bogor, Jabar, (ANTARA) - Presiden Joko Widodo "mengabsen" asal daerah para siswa SMA Taruna Nusantara untuk mengingatkan menjaga persatuan dan kerukunan bangsa.

"Ini di Taruna Nusantara ini dari Sabang sampai Merauke ada semuanya? Aceh ada? Papua ada?Kalimantan ada? Sulawesi ada? NTB ada? NTT ada? Maluku ada? Sumatera ada? Jawa? Bali? ada semuanya. Saya titip, negara ini adalah negara besar, kita harus tahu semuanya," kata Presiden dalam sambutannya saat acara pengarahan kepada siswa SMA Taruna Nusantara Tahun 2019, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Senin.

Menurut Presiden, Indonesia dianugerahi Tuhan dengan keragaman adat, suku, budaya, tradisi, agama dan bahasa.

Dia mengingatkan perbedaan keragaman itu jangan sampai terpecah belah hanya karena urusan perbedaan pandangan politik.

"Ini biasanya dimulai gara-gara urusan politik, baik pemilihan bupati, pemilihan walikota, pemilihan gubernur, pemilihan presiden. Kita sering diaduk-aduk karena ini. Padahal pemilu itu setiap lima tahun ada, pesta demokrasi ada di bangsa kita Indonesia," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu untuk mencegah perpecahan, Kepala Negara juga mengajak para siswa harus berani merespon berita bohong, kabar fitnah, dan hoaks yang kerap beredar di masyarakat dengan meluruskan kabar yang tidak benar.

"Negara ini negara besar. Modal dan aset terbesar kita adalah persatuan, adalah keurukunan, persaudaraan diantara kita sebagai anak bangsa," kata Jokowi.
 
Presiden meminta masyarakat untuk dewasa dan menggunakan kematangan politik dalam memilih seorang pemimpin dan menjaga kerukunan bangsa.

Acara pertemuan Presiden dengan SMA Taruna Nusantara itu dihadiri oleh 366 siswa siswi.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019