Jakarta (ANTARA) - Wartawan olahraga Yaman, Mohammed Al-Ahdal ditemukan tewas di lepas pantai Oron di utara Aljazair ketika perahu yang ditumpangi bersama lusinan pemuda dari beberapa negara Arab mengalami kecelakaan saat berlayar menuju Spanyol untuk bermigrasi ke Eropa.

Seperti yang dikutip dari Organisasi Wartawan Olahraga Internasional (AIPS), Asosiasi Wartawan Olahraga Yaman (YASM) mengaku sangat terkejut dengan kematian Al-Ahdal, pemuda yang belum berusia 25 tahun dan salah satu wartawan olahraga paling berbakat di negaranya.

Lebih dari 400 wartawan olahraga di beberapa bagian wilayah Yaman hidup di tengah perang yang mengancam jiwa mereka, termasuk ancaman dari kelompok agama militan.

Yaman saat ini dikoyak konflik bersenjata antara pasukan pemerintah yang didukung Arab Saudi dan diakui dunia internasional dan kelompok Houthi yang didukung Iran dan menguasai Ibukota Sanaa serta daerah utara yang padat penduduk.

Mohammed Al-Ahdal pergi ke Arab Saudi untuk menghindari perang dan kemudian memutuskan untuk ikut bermigrasi ke Eropa, tapi perahu yang ditumpanginya bersama pengungsi lain tenggelam di Laut Mediterania, hanya berselang dua jam setelah berlayar menuju Spanyol.

Di tengah kesibukan Pemerintah Yaman menghadapi perang, Asosiasi Wartawan Olahraga Yaman terus menindak lanjuti insiden tersebut, meminta semua pihak untuk bekerjasama dengan Kedutaan Yaman di Aljazair.

Pihak Kedutaan Yaman di Aljazair menyatakan bahwa mereka sudah menerima pernyataan dari Kementrian Luar Negeri Aljazair bahwa jenazah Mohammed Al-Ahdal ditemukan di pantai Mins, distrik Ténès di Provinsi Chlef.

Presiden AIPS Gianni Merlo menyampaikan bela sungkawa mendalam atas kematian Al-Ahdal yang juga anggota YASMI. Merlo juga menyampaikan ucapan duka kepada keluarga yang ditinggalkan, serta keluarga besar wartawan olahraga Yaman.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Wartawan Olahraga YASM Basheer Senan mengungkapkan cerita dibalik insiden yang menyedihkan tersebut sebelum Al-Ahdal dinyatakan hilang.

"Muhammad melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menghindari perang yang sudah berlangsung empat tahun. Dari sana dia akan bermigrasi ke Spanyol empat bulan lalu melalui beberapa negara Afrika, termasuk Mauritania, Mali dan Aljazair," kata Senan.

"Ia mencapai kesepakatan dengan sejumlah penyelundup dan berdasarkan perjanjian itu, ia akan berlayar dengan sejumlah imigran Arab menuju Spanyol sebelum kapal tenggelam sekitar 20 kilometer dari pantai Kota Oran di utara Aljazair," katanya menambahkan.

Petugas Penyelamat Penjaga Pantai dari Oran menyatakan keadaan darurat setelah dua jenazah ditemukan dan 12 orang lainnya berhasil diselamatkan di kawasan "Ras al-Ebra" di propinsi Arzew, tapi tidak menemukan jenazah Mohammed Al-Ahdal.

Menurut saksi mata yang ada di atas kapal, Mohammed tengelam di laut bersama tiga orang lainnya saat terjadi kecelakaan, tanpa menggunakan jaket penyelamat.








 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019