Osaka (ANTARA News) - Warga Osaka memberikan tepuk tangan yang panjang menyambut tarian Jaipongan yang dibawakan oleh empat penari asal Indonesia dan Jepang di sepanjang jalan utama Osaka, kemarin. Keempatnya menari di hadapan jutaan pasang mata warga Osaka yang tumpah ruah memenuhi pinggiran jalan Mido-suji, jalan utama di Osaka, saat Indonesia ambil bagian dalam kegiatan tahunan Parade Midosuji 2007 di kota tersebut. Keempatnya seperti menjadi simbol harapan dari hubungan persahabatan abadi Indonesia-Jepang yang menari di bawah naungan balon besar bertuliskan "Toward Eternal Friendship". Hubungan Indonesia-Jepang memang akan memasuki tahun ke-50 pada April 2008. Para penari jaipongan yang bergoyang dengan genitnya itu menjadi pembuka dari kehadiran 125 anggota kontingen Indonesia yang secara rutin berpartisipasi dalam ajang budaya dan promosi pariwisata internasional tersebut. Di barisan depan terlihat anggota kontingen Indonesia mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Warna-warna gemerlap dari pakaian adat Bali, Palembang, Jawa Barat serta Sumatera Barat mendapat aplaus meriah dari warga yang menyaksikannya. Di barisan belakang terlihat belasan pria yang mengenakan pakaian Bali untuk tari kecak berupa sarung bermotif kotak-kotak dengan warna hitam putih dihiasi dengan selendang merah di pinggang para penari kecak itu. Mereka membalas aplaus yang diberikan warga Jepang dengan mengangkat tinggi-tinggi bendera kebangsaan Merah Putih dan "hinomaru", bendera kebangsaan Jepang. "Meski baru tahun depan akan diperingati, namun kita ingin mengingatkan bahwa hubungan Indonesia Jepang sudah memasuki tahun ke-50," ujar Konsul Jenderal Pitono Purnomo menjelaskan kepada sesama koleganya dari negara lain mengenai tulisan dari spanduk besar yang diusung kontingen Indonesia. Pitono bersama para konsul jenderal negara lain, Gubernur Osaka serta Walikota Osaka berdiri memberi salam berupa lambaian tangan kepada peserta parade dari Indonesia saat mereka melewati podium utama. Indonesia nyaris melewatkan kesempatan penting bagi promosi pariwisata dan budaya melalui parade tersebut, menyusul mundurnya kontingen Pemda Jawa Barat dua hari menjelang parade berlangsung pada hari Minggu (14/10) itu. Namun konsulat jenderal RI di Osaka memutuskan untuk tetap ikut setelah memobilisasi masyarakat Indonesia dan warga Jepang yang cinta Indonesia di wilayah Osaka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007