Beirut (ANTARA News) - Tentara Lebanon, Senin, menyatakan telah menangkap sekelompok orang yang bukan warganegara Lebanon dan berencana menyerang tentara Pasukan PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL). "Dinas rahasia militer Lebanon menangkap satu jaringan pelaku teror yang sedang mengamati gerakan personil Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon Selatan dan yang berencana melancarkan serangan terhadap mereka," kata Angkatan Darat Lebanon. "Penyelidikan kami memperlihatkan bahwa jaringan itu memasang bahan peledak di sepanjang jalan utama Abbassiyeh-Jal Al Bahar (di dekat kota Tyre di Lebanon selatan) dengan sasaran patroli UNIFIL tapi bahan peledak tersebut gagal meledak akibat masalah teknis," katanya seperti dikutip DPA. Menurut pernyataan itu, dua lagi bahan peledak juga disiapkan untuk diledakkan dan merenggut korban jiwa lain. Enam anggota UNIFIL dari Batalion Spanyol tewas oleh satu bom mobil di Lebanon selatan pada Juni. Tak seorang pun ditangkap dalam serangan itu. Pemerintah Spanyol telah menyatakan negara tersebut mencurigai gerilyawan garis keras yang diilhami oleh Al-Qaeda berada di balik pemboman itu. Enam orang Palestina diadili pada September karena terlibat dalam satu serangan lain yang menimbulkan kerusakan ringan kendaraan pasukan pemelihara perdamaian PBB pada Juli. UNIFIL diperluas tahun lalu sebagai bagian dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang menghentikan perang antara pejuang Hizbullah dan tentara Israel. Pasukan tersebut kini terdiri atas hampir 13.500 personil. Militer Lebanon telah terlibat baku-tembak selama 15 pekan melawan kelompok "yang diduga memiliki hubungan dengan Al-Qaeda", Fatah Al-Islam, yang berlindung di satu kamp pengungsi Palestina di Lebanon utara sejak Mei. Militer menyatakan telah menewaskan 222 gerilyawan dalam pertempuran berdarah tersebut, yang berakhir pada September. Di antara petempur Fatah Al-Islam, "beberapa orang datang dari seluruh dunia Arab". (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007