Jakarta (ANTARA) - Pebalap trek putri andalan Indonesia Crismonita Dwi Putri, usai turun d ikejuaraan dunia di Polandia, bakal kerja keras untuk membidik poin olimpiade pertama tahun ini pada kejuaraan Taiwan Cup Track International 2019, 18-20 Mei.

"Kami memang mengincar poin di Taiwan Cup Track International," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Harries Purnomo saat ditemui di Pulomas, Jakarta Timur, Rabu.

"Harapan terbesar saya adalah Chrismon nantinya bisa berlaga di Olympic," katanya menambahkan.

Harapan dari pelatih kepala timnas balap sepeda, bukan tanpa dasar karena pada Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Trek 2019 di Polandia, Chrismonita mampu bersaing dengan pebalap kelas dunia. Bahkan catatan waktunya mengalami peningkatan dari 35,981 detik di kejuaraan Asia Jakarta menjadi 35,182 detik untuk nomor time trial.

Dengan catatan waktu yang ada, mantan pebalap BMX nasional ini mengaku anak asuhnya diprediksi bakal tampil optimal. Apalagi kejuaraan di Taiwan ini adalah yang pertama bagi Chrismonita untuk mencari poin olimpiade setelah perhitungan pascakejuaraan dunia Polandia dimulai dari nol.

Dadang menjelaskan sebelum turun di Taiwan, Chrismonita bakal mendapatkan materi pelatihan tambahan Swiss (beasiswa UCI). Pebalap kelahiran Lamongan Jawa Timur itu tidak berangkat sendiri karena akan bersama dengan Ayustina Delia Priyatna dan pebalap sprint putra Terry Yudha Kusuma.

Khusus untuk kejuaraan di Taiwan, Chrismonita tidak akan turun sendirian. Ayustina Delia Priyatna dan atlet Terry Yudha Kusuma juga akan turun bersama pebalap yang lain seperti Elga Kharisma Novanda, Bernard Van Aert, Puguh Admadi, Rio Akbar, Projo Waseso. Mereka akan turun di nomor tim sprint, kairin, sprint dan omnium.

Sementara itu manager timnas balap sepeda Budi Saputra membenarkan jika kejuaraan di Taiwan adalah kejuaraan untuk mengejar poin olimpiade. Pihaknya berharap pebalap yang diturunkan nantinya mampu meraih hasil terbaik.

"Benar. Untuk mengejar poin pertama olimpiade. Rencananya mereka (Chrismonita, Ayustina dan Terry) akan langsung dari Swiss ke Taiwan dengan catatan program UCI sejajar dengan program yang telah dijalankan saat ini. Jika harus mengulang dari awal, akan kami kaji kembali (beasiswa UCI)," katanya.

 

Pewarta: Bayu K dan Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019