Gorontalo (ANTARA) - Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Reyke Uloli, mengatakan, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di provinsi itu mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013.

"Memang penyakit ini tidak menular, tetapi cukup membebani masyarakat dalam hal pembiayaan. Risiko kematian akibat penyakit tidak menular ini juga sangat tinggi,” ungkapnya di Gorontalo, Kamis.

Ia menjelaskan, prevalensi kanker naik dari 1,4 persen pada tahun 2013  menjadi 1,8 persen di 2018, prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen,  prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, serta hipertensi naik menjadi 34,1 persen.

"Naiknya prevalensi PTM tersebut menempatkan Gorontalo di 10 besar nasional PTM di Indonesia," katanya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah yakni dengan membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.

Kementerian kesehatan RI sudah mengalokasikan dana untuk pemerintah Provinsi Gorontalo dan kabupaten kota di Gorontalo.

“Dengan deteksi dini ini tentunya kita bisa melakukan screening PTM untuk gula darah, diabetes kolesterol dan hipertensi. Ada juga kegiatan yang bisa dilakukan seperti olahraga dan konseling di Posbindu yang dilaksanakan oleh desa. Kita berharap dengan adanya Posbindu ini penanganannya hanya sampai di desa jangan sampai masuk rumah sakit,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba menyebut tantangan pemerintah melalui Dinas Kesehatan saat ini semakin besar.

Dinas Kesehatan dihadapkan pada dua dimensi masalah kesehatan, yakni penyakit menular yang masih memiliki problem dalam menghadapinya serta penyakit tidak menular yang trennya semakin meningkat.

“Ini artinya sebuah tantangan bagi untuk melakukan tindak pencegahan yang konkrit dan komprehensif,” jelasnya.

Darda menilai perlu ada edukasi kepada masyarakat dalam hal gaya hidup sehat dan menjaga pola makan.

Menurutnya penting untuk mendorong masyarakat mengubah perilaku melalui pendekatan keluarga.

Baca juga: Prevalensi penyakit tidak menular Indonesia meningkat
Baca juga: Prevalensi obesitas dewasa di Indonesia meningkat
Baca juga: Penyakit Tak Menular Adalah Penyebab Utama Kematian


Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019