Malang (ANTARA news) - Tanda-tanda alam terkait dengan peningkatan status Gunung Kelud di kabupaten Kediri dari siaga menjadi awas sejak Selasa (16/10), benar-benar dirasakan oleh warga Dusun Gombong Desa Magersari kecamatan Ngantang kabupaten Malang. Tanda-tanda alam tersebut adalah banyaknya hewan liar dari lereng Gunung Kelud turun ke perkampungan sejak dua hari yang lalu (16/10). Dusun Gombong merupakan dusun yang paling dekat dengan gunung Kelud untuk wilayah kabupaten Malang dengan jarak sekitar 10 km. Salah seorang warga RT 12/03 dusun Gombong Desa Magersari kecamatan Ngantang kabupaten Malang, Kaseno (44), Kamis mengatakan, jumlah hewan yang turun ke perkampungan jumlahnya ratusan ekor. Hewan liar dari lereng Gunung Kelud yang turun ke perkampungan adalah jenis babi hutan (celeng) dan kijang. "Hewan tersebut paling banyak turun adalah jenis celeng dan turun pada siang hari. Padahal sebelumnya tidak ada babi hutan yang turun ke perkampungan pada siang hari. Selain itu untuk jenis kijang saat ini berada di alas Mbombong, sekitar satu kilometer dari perkampungan," kata warga yang rumahnya paling ujung di dusun Gombong. Menurut dia, keberadaan hewan liar tersebut saat ini mengganggu aktivitas warga yang mayoritas bekerja di kebun atau tegalan yang ditanami ubi kayu, jagung maupun gandum. Pasalnya hewan tersebut merusak seluruh tanaman warga di sekitar dusun Gombong. Hal senada dikatakan oleh Jasmari (79) warga dusun Gombong desa Magersari. Dirinya mengalami bencana letusan gunung Kelud sudah tiga kali selama hidupnya. Untuk tanda-tanda alam memang terjadi seperti saat ini yaitu hewan-hewan liar dari lereng Gunung Kelud turun ke perkampungan. "Sejak dulu saya tidak mengungsi, kemarin (Selasa,16/10) juga diberi tahu oleh aparat jika Gunung Kelud akan meletus namun saya tidak mengungsi. Disini walaupun dekat dengan gunung hanya terkena abu saja seperti yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu," katanya. Menurut dia, hewan yang turun ke perkampungan merupakan tanda alam. Dirinya hanya menyerahkan diri pada Tuhan jika sewaktu-waktu Gunung Kelud meletus seperti yang dialami sejak tahun 1951. Sementara itu, Danramil Ngantang kabupaten Malang Kapten Inf. Didik Sudarmono membenarkan jika beberapa hari yang lalu banyak hewan liar dari lereng Gunung Kelud turun ke perkampungan dan perkebunan warga terutama warga dusun Gombong desa Magersari kecamatan Ngantang. "Warga dusun tersebut telah menangkap sekitar tiga ekor hewan yang telah masuk ke perkampungan dan perkebunan warga. Jenis hewan yang ditangkap adalah babi hutan yang telah merusak tanaman di perkampungan,"katanya setelah meninjau dusun paling dekat dengan Gunung Kelud itu. Ia menjelaskan, Dusun Gombong Desa Magersari kecamatan Ngantang kabupaten Malang, saat ini dihuni oleh sekitar 94 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 307 jiwa. Dusun tersebut berjarak sekitar 3,5 km dari kantor balai desa Magersari yang dijadikan tempat evakuasi warga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007