Makassar (ANTARA News) - Ribuan ton gula impor sitaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kantor wilayah Sulsel dicuri maling, di sebuah gudang milik PT Kafe Industri yang terletak di Jl Ir Sutami No 46-A, Makassar, Sulsel. Data yang diperoleh ANTARA News dilapangan, Jumat petang, memperlihatkan di dalam gudang itu disimpan sekitar 6.000 ton gula impor hasil sitaan DJBC sejak tiga tahun silam. Kasus penyelundupan gula impor terjadi saat Nurdin Halid masih memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia. Di lapangan, petugas DJBC dibantu anggota Polda Sulselbar yang mengecek gudang tersebut masih memperkirakan gula impor yang dicuri orang yang belum diketahui identitasnya itu diperkirakan sekitar 2.500 ton. Petugas juga belum mengetahui secara pasti waktu kejadiannya, namun diperkirakan ribuan gula ton tersebut sudah menghilang sejak tiga hari lalu. Namun baru hari Jumat diketahui oleh petugas DJBC saat hendak memeriksa gudang yang telah disegel dan digembok DJBC tersebut. Tidak ada yang melihat atau mendengar saat kejadian pencurian itu, padahal gudang tersebut bersampingan dengan gudang ikan dan bahkan di dalam halaman itu pula terdapat rumah kecil yang terbuat dari kayu tempat pengistrahatan para pekerja ikan. Sebelum kejadian, Firman, seorang pekerja gudang ikan mengatakan pada Rabu (17/10) sekitar pukul 22.00 Wita dirinya sempat melihat sebuah truk dengan bak kayu dengan nomor polisi DD 9999 MW masuk kedalam gudang tersebut, dan baru keluar pada pukul 23.00 Wita. "Saya tidak lihat pasti berapa banyak orang yang ada di atas mobil truk itu, yang jelas saya melihat truk itu masuk didalam gudang dan saya sempat mencatat nomor kendaraannya," jelas Firman saat memperlihatkan nomor tersebut kepada petugas DJBC yang sedang melakukan penyelidikan. Di lapangan petugas DJBC menemukan warna hitam bekas las dibagian gembok pintu besi dibagian depan gudang tersebut, petugas menduga pelaku membuka empat buah gembok yang dipasang di depan pintu tersebut dengan menggunakan las sehingga tidak menimbulkan suara berisik saat melakukan aksinya, kata seorang anggota intel DJBC yang namanya tidak ingin disebut. Tidak hanya gembok yang dirusak, namun stiker penyegelan juga dirusaknya sehingga pihak DJBC kembali memasang dua stiker segel dengan nomor 075/WBC.16/BD.03 2007 yang dilakukan oleh petugas bernama Sulaiman, kantor wilayah 16 Sulawesi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007