Depok (ANTARA News) - Guru Besar Kriminologi FISIP UI, Adrianus Meliala mengatakan, pihak kepolisian salah dalam mengantisipasi kecelakaan yang ditimbulkan oleh pemudik yang menggunakan sepeda motor. "Kecelakaan yang banyak terjadi disebabkan antarpemudik yang menggunakan motor sendiri. Mereka saling salib (mendahului) ataupun kehilangan kontrol, sehingga terjadi senggolan yang menyebabkan kecelakaan," katanya di Depok, Jumat. Padahal, kata dia, sebelumnya pihak kepolisian telah mengantisipasi terjadinya kecelakaan pemudik motor yang bertabrakan dengan kendaraan roda empat, misalnya bus ataupun truk. Kejadian tersebut, kata dia, merupakan pengalaman yang menjadi pelajaran bagi pelaksanaan pengamanan Lebaran tahun berikutnya. Namun, diakuinya bahwa secara umum, pengamanan para pemudik oleh pihak kepolisian saat ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. "Selama berlangsungnya mudik, sosialisasi bahaya yang mengancam pemudik terus diingatkan," katanya. Dicontohkannya, imbauan dan perinbatan agar jangan mau menerima minuman dari orang tidak dikenal, dompet diletakkan di depan, di mana hal itu terus diingatkan kepada para pemudik, sehingga jika tetap terjadi, adalah merupakan kesalahan sendiri. Adrianus Meliala juga mengatakan bahwa libur yang cukup panjang (12-19 Oktober 2007) bagi para karyawan juga memberikan efek yang positif terhadap berkurangnya kecelakaan. "Lamanya waktu libur menyebabkan masyarakat mempunyai waktu luang untuk berkunjung dari satu keluarga ke keluarga yang lain, sehingga konsentrasi kepadatan lalu lintas bisa menyebar," katanya. Bisa dibayangkan, kata dia, jika libur hanya dua hari, masyarakat akan bertumpuk pada satu titik jalan, karena dikejar waktu untuk mengunjungi sanak keluarganya, dan akibatnya kecelakaan kemungkinan akan banyak terjadi. Ia juga menilai semakin meningkatnya pemudik yang menggunakan motor karena lebih efektif dan lebih efisien bagi keluarga. "Setelah berkunjung ke keluarga inti, biasanya mereka menggunakan motor untuk bersilaturahmi ke keluarga besarnya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007