Data (global) semalam beragam. PDB Inggris, produksi industri dan industri jasa-jasa semuanya meningkat, tetapi harga-harga konsumen (IHK) AS mencatat sedikit kenaikan, memberi umpan narasi dovish
Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia melemah pada awal perdagangan Rabu pagi, dengan penurunan di seluruh indeks, menyusul minimnya sentimen positif setelah Wall Street dtutup bervariasi.

Pada pukul 10.45, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 29,20 poin atau 0,47 persen menjadi diperdagangkan di 6.145,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas kehilangan 27,50 poin atau 0,44 persen pada 6.233,10 poin.

"Data (global) semalam beragam. PDB Inggris, produksi industri dan industri jasa-jasa semuanya meningkat, tetapi harga-harga konsumen (IHK) AS mencatat sedikit kenaikan, memberi umpan narasi dovish," kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy mengatakan kepada investor dalam catatan pagi.

"Fokus beralih ke harga-harga produsen Jepang hari ini, diperkirakan akan menunjukkan peningkatan setelah minggu lalu PDB lebih baik dari perkiraan."

"Tapi pasar-pasar berjangka menunjuk ke perdagangan lemah yang sama di wilayah Asia-Pasifik."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot, dengan Commonwealth Bank turun 0,51 persen, Westpac Bank turun 0,86 persen, National Australia Bank turun 0,99 persen dan ANZ turun 0,26 persen.

Saham-saham pertambangan melihat hasil yang beragam, dengan BHP turun 0,54 persen, Rio Tinto turun 0,67 persen, Fortescue Metals naik 0,23 persen dan Newcrest Mining naik 1,92 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melemah, dengan Woodside Petroleum turun 1,34 persen, Santos turun 1,01 persen dan Oil Search turun 1,01 persen.

Jaringan supermarket terbesar Australia merosot, dengan Wesfarmers turun 0,61 persen dan Woolworths turun 0,07 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra melemah 0,93 persen, operator penerbangan nasional Qantas turun 1,23 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 1,19 persen.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019