Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan uji coba terhadap program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) terhadap 70 SD dan SMP negeri yang tersebar pada 29 kecamatan, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Hadisa Mansyur.

"Ada 20 SMP Negeri dan 50 SD Negeri yang melaksanakan program tersebut. Kami berupaya mematangkan konsep GSM dan perlu peningkatan mutu pendidikan dan fisik bangunan sekolah," katanya di Tangerang, Kamis.

Hadisa mengatakan program itu bukan saja interaksi terhadap siswa dan pemahaman tenaga pendidik tapi perlu ada komitmen serius dari kepala sekolah.

Menyangkut program itu pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah sekolah agar tidak bersinggungan dengan program full day school (sekolah sehari penuh) Kemendikbud karena anak didik pulang ke rumah sore hari.

Program ini dibuat agar anak didik betah di sekolah dan menyenangkan serta bersemangat selama di sekolah termasuk mengikuti pelajaran dan nonakademik.

Pada intinya, katanya, kurikulum tetap 80 persen dan 20 persen merupakan tambahan agar anak selama di sekolah menyenangkan.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya berupaya meningkat mutu pendidikan dan karakter anak didik. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tangerang.

Ahmed mengatakan pada tahun 2016 IPM berada pada posisi 70,44 dan tahun 2017 naik tipis menjadi 70,97. Selama lima tahun terakhir ini, pihaknya telah melaksanakan program sanitasi sekolah bersih yang dijadikan sebagai contoh secara nasional.

Program tersebut, ujar Bupati Tangerang dalam bentuk mengurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) dan dinilai telah efektif karena anak didik dan guru memiliki kesadaran hidup bersih dan membawa makanan dari rumah. 

Baca juga: Kabupaten Tangerang Terapkan Sekolah Menyenangkan

Baca juga: Sekolah menyenangkan bisa diterapkan di tiap sekolah

Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019