Bandarlampung (ANTARA News) - Pengelola Terminal Induk Rajabasa di Bandarlampung menyiagakan ratusan bus reguler dan belasan bus cadangan guna mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik, terutama yang hendak menyeberang Selat Sunda melalui Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan ke Merak (Banten), walaupun hingga kini belum terjadi lonjakan penumpang. Kepala Terminal Rajabasa, Ruslan Roni, di Bandarlampung, Minggu, menyebutkan bahwa hingga H+6 atau enam hari setelah Idul Fitri 1428 H, maka perkiraan akan terjadi ledakan pemudik yang melewati terminal itu menuju Bakauheni belum terjadi. "Sampai saat ini walaupun pada jam tertentu pagi dan siang serta sore penumpang padat, tetap belum terjadi lonjakan secara berarti karena bus reguler yang disiapkan masih dapat menampung mereka," kata Ruslan. Dia menegaskan, hingga Sabtu (20/10), bus cadangan yang disiagakan di terminal itu belum dikerahkan karena memang penumpang masih normal dan tidak terjadi lonjakan yang berarti. Namun, pihaknya masih akan mengantisipasi kemungkinan adanya kepadatan arus balik pada Minggu (21/10) dan beberapa hari setelah itu. Apalagi, pihak pengelola terminal juga telah menerima surat edaran Menteri Perhubungan agar mereka tetap menyiagakan diri melayani pemudik pasca lebaran hingga H+10 atau sepuluh hari setelah lebaran hari pertama dan kedua. "Kami akan tetap siaga dan memperpanjang layanan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini hingga H+10 sesuai dengan edaran Menhub itu," katanya. Hingga Minggu (21/10) dinihari, penumpang yang masuk Terminal Rajabasa dan meneruskan perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni masih terus mengalir. Bus reguler ber AC maupun non-AC yang beroperasi umumnya penumpangnya tetap penuh dan hanya antre mangkal tak sampai setengah jam. Beberapa bus itu juga menggunakan sebagian bangku cadangan di tengah kursi yang ada terutama untuk diisi penumpang tambahan yang naik di tengah jalan dari luar terminal. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007