Bandung (ANTARA News) - Aparat penyidik Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menggunakan alat deteksi kebohongan (lie detector) kepada saksi dalam upaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa dua bocah dan seorang dewasa yang terbilang masih sekeluarga di Rancaekek, Bandung. "Kasus dugaan pembunuhan itu masih kita tangani dan masih dikembangkan dengan terus memeriksa TKP untuk mencari bukti-bukti, memeriksa saksi-saksi termasuk anggota keluarga korban, bahkan pemeriksaan saksi kita gunakan alat detektor kebohongan," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Sunarko DA, kepada pers di Bandung, Senin. Didampingi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar, Kombes Pol Dade Achmad, Sunarko mengatakan bahwa pihaknya juga sudah meminta bantuan Puslabfor untuk memeriksa di TKP dan masih menunggu hasil otopsi tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung guna mengetahui kapan kematian korban dan dengan cara apa korban meninggal dunia. Ia mengatakan, hingga Senin sore sudah ada 12 saksi yang telah menjalani pemeriksaan penyidik dengan menggunakan peralatan yang dimiliki Polda Jabar, termasuk "lie detector". "Dengan alat itu diharapkan kita bisa mengungkap kasus dugaan pembunuhan tiga orang warga Rancaekek tersebut," katanya. Tiga orang korban pembunuhan Rancaekek, Kabupaten Bandung itu, yakni Erni Johan (45) dan dua keponakannya, Valentino (3) dan Grace (3 bulan), yang ditemukan tewas pada Selasa (16/10) di rumahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007