Medan (ANTARA News) - Administrator Bandara (Adband) Polonia Medan selama musim mudik lebaran tahun ini mengeluarkan surat teguran kepada tiga maskapai penerbangan domestik karena dinilai mengancam keselamatan penerbangan. Ketiga maskapai itu yakni Lion Air, Batavia Air dan Air Asia, kata Kepala Adband Polonia Medan, Yuli Sudoso, di Medan, Senin. Dia menjelaskan, surat teguran itu dikeluarkan karena maskapai tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam melakukan "rampcheck" pesawat saat parkir di Bandara Polonia Medan sesuai dengan pendelegasian tingkat perawatan ringan yang dilakukan oleh masing-masing kru teknisi maskapai. "Sudah ada pembagian pemetaan antara kita dan teknisi maskapai, sehingga tidak perlu setiap pesawat kita lakukan pengecekan", katanya. Kendati demikian Adband Polonia memuji tindakan yang diambil oleh masing-masing pilot maskapai yang menunda penerbangan dinilai sebagai tindakan yang tepat dan secara tidak langsung telah terjadi peningkatan kesadaran terhadap keselamatan penerbangan sehingga tidak sempat menimbulkan korban jiwa. Sementara itu pada kesempatan terpisah Kabid Keselamatan, Keamanan dan Kelancaran Penerbangan Adband Polonia Medan, Chairun Nizar, menjelaskan, ketiga maskapai itu mengalami kerusakan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada dunia penerbangan tanah air. Lion Air dan Batavia Air mengalami kerusakan pesawat pada H+1 atau 15 Oktober 2007. "Lion yang menggunakan pesawat jenis MD 82 mengalami kebocoran oli pada bagian mesin kiri pesawat, sementara Batavia Air dengan jenis pesawat jenis Airbus 320 mengalami gangguan pada lampu peringatan pada mesin kiri pesawat yang terus menyala meski kondisi mesin bagian itu normal", katanya. Sedangkan Air Asia yang memakai pesawat Boeing 737 seri 300 mengalami dua kali kerusakan pada Minggu (21/10) yakni gangguan tekanan udara pada kabin pesawat sehingga membuat pesawat melakukan pendaratan kembali (retur to base) dan temperatur mesin sebelah kanan pesawat yang begitu tinggi sehingga bisa menyebabkan mesin terbakar, katanya menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007