Sana'a (ANTARA News) - Seperti biasanya, sinetron Ramadhan bagi kalangan aktor dan aktris Arab adalah sarana untuk menunjukkan penampilan maksimal mereka agar tetap dicintai para penggemarnya. Bagi aktor atau aktris senior layar kaca Ramadhan merupakan sarana untuk mengasah kemampuan di dunia peran. Sementara kalangan yunior atau wajah baru sebagai sarana untuk mengorbit termasuk di layar lebar. Namun, tidak disangka-sangka, salah seorang aktris Arab yang tampil memukau sebagai ibu Raja Farouk Mesir dalam serial bertajuk ``Al-Malik Farouk`` (Raja Farouk) juga berhasil dihapus dari ``daftar hitam``. Wafa Amir, aktris asal Mesir yang tampil sebagai Ratu Nazali, ibu Raja Farouk yang diperankan oleh Teim Hassan (Suriah) disebut-sebut sebagai aktris dan aktor sinetron terbaik pada sinetron Ramadhan kali ini. Bagi Wafa bukan hanya itu saja yang membuatnya bisa bernafas lega. Ada satu lagi yang membuat hatinya berbunga-bunga, yakni penghapusan namanya dari daftar hitam aktris ``panas`` Arab. Adalah kelompok anti pornografi Arab yang tergabung dalam ``harakah al-muqawamah al-elektroniah`` (gerakan pemberantasan pornografi elektronik) yang lebih popular disebut ``Hamasuna`` yang giat memantau peran para aktris dan actor Arab di layar kaca dan layar perak. Bagi yang tampil ``seronok`` atau panas masuk dalam daftar hitam. Bila ``taubat`` dari penampilan panas maka, namanya segera dihapus dari daftar hitam tersebut agar tidak terus menerus dijadikan bahwa cibiran sebagian pemirsa Arab. Setelah tampil memukau pada sinetron puasa Raja Farouk, Wafa segera dihapus dari daftar hitam. Bahkan masuk pada laporan ``head line`` dari situs Hamsuna yang dipimpin oleh Mohamed Al-Sayid. "Pilihan Wafa yang tampil di dunia peran secara berwibawa dan jauh dari penampilan panas terutama saat tampil memukau di serial Raja Farouk sebagai pendorong utama kami menghapusnya dari daftar hitam," kata Al-Sayid. Al-Sayid yang juga Direktur Pemberantasan Pornoaksi Arab itu menambahkan bahwa dengan penghapusan nama Wafa, menunjukkan bahwa pihaknya bukan antiseni seperti yang banyak dikampanyekan sejumlah pihak. Kelompok yang dipimpin Sayid itu berjuang mengikis pornografi dan pornoaksi di dunia Arab melalui kampanye elektronik, di antaranya dengan mendaftar nama-nama artis dan bintang film Arab yang tampil ``hot``. "Karena itu, kami akan segera mencabut nama artis atau bintang film yang tidak lagi tampil panas begitu kami mendapat konfirmasi jelas bahwa yang bersangkutan memang telah menjauh dari penampilan panas," ujar Al-Saydi lagi. Tolak Tawaran Sebelum tampil di serial Raja Farouk yang dinilai menyedot paling banyak pemirsa Arab itu, Wafa telah beberapa kali menolak tawaran sejumlah sutradara Arab untuk tampil di layar lebar. Alasan penolakan karena peran yang ditawarkan para sutradara mengharuskan ia tampil panas, sementara Wafa telah memutuskan untuk tidak lagi berperan panas seperti sedia kala. Aktris cantik asal Mesir itu juga mengakui bahwa serial Raja Farouk tersebut merupakan tinggal landas baginya di dunia peran yang baru alias tidak akan kembali lagi ke peran panas sebelumnya. "Penampilan saya di serial Raja Farouk merupakan perubahan mendasar bagi saya di dunia peran," katanya dalam keterangan pers belum lama ini. Salah satu aktris papan atas Arab itu juga disebut-sebut siap memakai jilbab. "Apabila waktunya tiba dan saya yakin maka tidak akan ragu-ragu mengenakan jilbab dan masih akan tetap tampil di dunia peran," katanya seperti dikutip Arabiya.net. Serial Raja Farouk karya Ny. Lamis Jaber, istri aktor terkenal Arab, Yahya Al-Fakharani banyak mengundang komentar dari para pakar dan politikus Arab terutama negara-negara Arab terkait seperti Mesir, Irak dan Yordania. "Serial ini ibarat kemunculnya sisi lain dari sejarah Raja Farouk yang belum pernah diketahui khlayak selama ini,`` komentar pakar sospol terkemuka Arab, Dr. Saadeddin Ibrahim. Bahkan sejumlah anggota parlemen Mesir minta penjelasan kepada Menteri Penerangan Mesir atas tidak ditampilkannya serial penting tersebut di stasiun-stasiun TV satelit Mesir. Sedangkan sebagian penulis asal Yordania mempertanyakan tentang ketidakmunculan peran tentara Yordania. "Seharusnya penulis skenario tidak mengenyampingkan peran tentara Yordania pada perang Arab-Israel 1948," kata seorang penulis Yordania di harian Al-Ghad, Yordania. Terlepas dari komentar tersebut, yang jelas sebelum Wafa Amir, tiga selebriti Arab lainnya telah juga dihapus dari daftar hitam yakni penyanyi Omar Deyab dan Musthafa Qamar (Mesir) dan artis ``hot`` Nancy Agram (Lebanon). Dengan demikian, Haiva Wahbi asal Lebanon berada di paling atas daftar hitam artis Arab yang tampil panas. Sedangkan Jad Shouri (Lebanon) paling atas daftar hitam bintang pria Arab.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007