Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian berupaya menciptakan wirausaha santri yang melek teknologi guna menghadapi era industri 4.0 yang berbasis teknologi digital, mengingat pondok pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) nasional yang berdaya saing di kancah global.

“Beberapa waktu lalu, kami sudah melalukan pelatihan perdagangan online untuk pelaku IKM. Target selanjutnya adalah menciptakan wirausaha santri yang juga bisa melek digital,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dalam implementasi program Santripreneur, Kemenperin memiliki dua model dalam penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di ponpes, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.

Santri Berindustri merupakan upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh ponpes maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial.

Sedangkan, model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa ponpes untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.

Diketahui, Program Santripreneur merupakan salah satu wujud konkret dari upaya pemerintah saat ini dalam menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan para santri.

Baca juga: 850 kelompok santri tani millenial bakal dilatih ternak ayam
Baca juga: Kemenperin yakin pesantren mampu cetak "santripreneur" modern

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019