Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada hari pertama di Kabupaten Lebak berjalan lancar
Lebak (ANTARA) - Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada hari pertama di Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ada kendala maupun hambatan jaringan internet maupun penerangan listrik.

"Kami berharap peserta didik yang mengikuti UAMBN-BK mampu menjawab soal dengan benar melalui komputerisasi itu," kata Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Sudirman, Rabu.

Penyelenggaraan UAMBN-BK di Kabupaten Lebak dilaksanakan di 152 lokasi dari 214 MTs dengan jumlah peserta didik sebanyak 8.225 siswa.
Mata pelajaran yang diujikan itu antara lain pada hari pertama (Rabu 20/3) Alquran hadist, hari kedua (Kamis 21/3) Fiqh dan hari ketiga (Jumat 22/3) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Peserta didik yang mengikuti ujian tepat waktu tiba di sekolah pukul 07.30 WIB. Namun, bagi siswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan sakit bisa menyusul pekan depan.

Penyelenggaraan UAMBN-BK tahun ini jenjang MTs sudah 100 persen menggunakan komputer dan bagi sekolah yang mengalami kekurangan komputer terpaksa digabungkan dengan sekolah yang lain. Mereka setiap sekolah melibatkan petugas dan teknisi untuk kelancaran berbasis komputer itu.

Selama ini, kata dia, penyelenggaraan UAMBN-BK secara umum berjalan lancar,meski sempat di wilayah Kecamatan Banjarsari mati jaringan listrik.
"Kami berharap ujian hingga hari ketiga tidak ada kendala baik jaringan internet dan penerangan listrik," ujarnya menjelaskan.

Kepala MTs Pasir Sukarakyat Rangkasbitung Dadang mengatakan jumlah peserta didik yang mengikuti UAMBN-BK tercatat 213 siswa, namun satu di antaranya sudah berhenti.

Pelaksanaan ujian dilaksanakan tiga sesi mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB dengan waktu menjawab soal selama 90 menit.
Mereka para siswa untuk mengikuti UASBN-BK sudah siap 100 persen, sehingga peserta tidak panik dan bingung untuk mengisi jawaban soal melalui komputerisasi.

Sebab, pihak sekolah mengoptimalkan persiapan sebelumnya dengan pengayaan mata pelajaran yang diujikan melalui kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu juga simulasi pengisian jawaban melalui komputerisasi dan gladi untuk menghadapi ujian itu.
 
"Kami optimistis menargetkan nilai UAMBN-BK sekitar 75 terealisasi," katanya menjelaskan.

Baca juga: 541.000 lebih siswa MI ikuti ujian akhir

Baca juga: Pesan Menag untuk siswa madrasah yang mengikuti UAMBN

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019