Kendari (ANTARA News) - Tim Search And Rescue (SAR) Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Kamis menghentikan upaya pencarian para korban KM Acita 03 yang belum ditemukan. "Sesuai aturan bahwa pencarian korban bencana alam hanya berlangsung tujuh hari setelah terjadinya musibah," kata Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Kendari, Rocky Asikin, di Kendari, Kamis. Korban selamat pada peristiwa yang memilukan sebanyak 161 orang, meninggal dunia 31 orang dan korban hilang enam orang. "Data korban selamat, meninggal dunia dan hilang dihimpun dari pengakuan nahkoda/anak buah kapal (ABK), sesama penumpang dan keluarga mereka," kata Rocky. Pihak terkait sulit mendapat data akurat tentang jumlah penumpang KM Acita 03 yang mengalami musibah tenggelam Kamis (18/10) lalu karena tidak ada daftar penumpang. Upaya pencarian korban hilang, kata Rocky, sudah dilakukan secara maksimal oleh tim gabungan yang terdiri dari SAR Kendari, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Tim gabungan yang melakukan pencarian didukung sarana memadai, antara lain kapal SAR Kendari, perahu karet dan peralatan selam. KM Acita 03 ditimpa musibah tenggelam dalam pelayaran dari Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi ke Kota Bau-Bau, Kamis (18/10) sekitar pukul 21:15 Wita. Kapal yang diduga mengalami kecelakaan karena mengangkut barang dan penumpang melebihi kapasitas angkut, tenggelam sekitar pukul 21:00 Wita di perairan Topa, Kelurahan Sulaa, Kota Bau-bau. Musibah yang menelan korban puluhan orang diduga terjadi saat penumpang berebut naik ke anjungan kapal untuk menelepon keluarga yang ada di Kota Bau-Bau dengan menggunakan telepon genggam.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007