Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan kinerja ekspor Indonesia tidak terpengaruh gejolak ekonomi global akibat kenaikan harga minyak dunia, mengingat komoditas yang diekspor Indonesia malah mengalami kenaikan harga. "Komposisi ekspor kita terdiri atas komoditas yang harganya cenderung naik, misalnya minyak mentah, CPO (minyak kelapa sawit), atau batubara," kata Boediono dalam halal bihalal Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta (Perbanas) di Jakarta, Kamis. Bahkan, tambahnya, kinerja ekspor yang prima itu bakal menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi 2007, yaitu 6,3 persen. "Pada 2007, kita optimis pertumbuhan ekonomi tetap 6,3 persen meskipun kenaikan harga minyak dan adanya indikasi penurunan ekonomi global," katanya. Selain itu, jelasnya, masih ada komponen investasi tetap asing yang bakal meningkat dalam satu atau dua tahun ke depan sehingga diperkirakan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi 2008 "Kalau investasi kita yang sudah dapat persetujuan (BKPM/Badan Koordinasi Penanaman Modal-red) itu, sampai kuartal dua sudah tinggi sekali. Itu kan implementasinya bisa setahun atau dua tahun kedepan," jelasnya. Dia mencontohkan, investasi yang bakal terealisasi pada tahun mendatang berasal dari sektor konstruksi dan peralatan berat. Dalam kesempatan itu, Boediono kembali mengungkapkan, ekonomi Indonesia harus tumbuh 6,5-7,0 persen pada 2008 untuk dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan. "Pada 2008 kita cukup optimis pertumbuhan ekonomi akan terjaga (pada 6,3 persen seperti pada 2007-red.), bahkan, syukur-syukur bisa 6,5-7,0 persen seperti yang direncanakan," jelasnya. Sementara itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI, Budi Mulya mengatakan pihaknya akan mendukung target tersebut dengan menjaga target-target moneter pemerintah dan ikut mencermati kondisi ekonomi global, terutama dari sisi harga minyak dunia dan perlambatan ekonomi AS. "BI sangat berkepentingan terhadap volatilitas rupiah yang terkendali. Itu penting untuk menjaga kelangsungan usaha," kata Budi yang segera dilantik menjadi deputi gubernur BI.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007