"Situasi bertambah baik, tapi masih kritis," kata Correia, dan menambahkan bahwa keadaan menjadi lebih mudah untuk bekerja di lapangan. "Namun jumlah korban meninggal meningkat. Tercatat saat ini 417 orang kehilangan nyawa."
Beira, Mozambik (ANTARA) - Jumlah korban meninggal di Mozambik setelah Topan Idai menerjang beberapa negara di bagian selatan Afrika dan memicu banjir yang merusak telah mencapai 417, Menteri Lingkungan Hidup dan Lahan Celso Correia pada Sabtu (24/3), dengan menambahkan situasinya masih kritis.

Topan itu melanda Beira, kota pelabuhan Mozambik dengan kekuatan angin mencapai 170 km per jam pekan lalu, kemudian bergerak ke daratan menuju Zimbabwe dan Malawi, menyebabkan bangunan-bangunan rata dengan tanah dan membahayakan nyawa jutaan orang.

"Situasi bertambah baik, tapi masih kritis," kata Correia, dan menambahkan bahwa keadaan menjadi lebih mudah untuk bekerja di lapangan. "Namun jumlah korban meninggal meningkat. Tercatat saat ini 417 orang kehilangan nyawa."

Hujan akibat badai menyebabkan air Sungai Buzi dan Pungwe meluap.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada Sabtu bahwa tepi-tepi Sungai Busi dan Zambezi berisiko meluap lagi.

"Kami harus menunggu air hujan surut sehingga kami tahu seberapa banyak jumlah orang yang meninggal dan luka-luka di Mozambik," kata Koordinator OCHA Sebastian Rhodes Stampa.

Badai juga telah menewaskan 259 orang di Zimbabwe dan diperkirakan naik, kata lembaga-lembaga bantuan. Di Malawi, 56 orang meninggal akibat hujan deras sebelum kedatangan Topan Idai.

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019