Jakarta (ANTARA) - Ketua Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat M Azrul Tanjung mengatakan kabar bohong atau hoaks menjadi tren di kehidupan masyarakat di Tanah Air.

"Saat ini hoaks menjadi tren di kehidupan sehari-hari masyarakat. Hoaks ini menyebabkan informasi yang sengaja disesatkan sehingga dianggap sebagai suatu kebenaran," ujar Azrul dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, saat ini perlu adanya kajian mengapa kabar bohong menjadi gaya hidup di masyarakat. Untuk itu perlu, adanya sebuah kemufakatan mengenai bagaimana agar masyarakat bisa damai, dan para aktivis mampu menangkal penyebaran hoaks. "Terlebih lagi untuk aktivis perempuan, sebagaimana dalam agama kita bahwa aib itu baiknya di tutupi."

Dia menambahkan lemahnya regulasi pemerintah, dan juga lemahnya budaya regulasi masyarakat karena teknologi canggih, tidak diimbangi tingginya budaya literasi sehingga menjadi sebuah kekhawatiran yang besar. "Perlunya adanya penyaringan berita sebelum disampaikan kepada orang lain."

Azrul yang juga Koordinator Nasional Garda Matahari juga menambahkan perlu adanya gerakan jihad melawan fitnah dan ujaran kebencian yang bertendensi mengganggu kegembiraan berdemokrasi. "Harus ada upaya tegas dan langsung untuk membebaskan rakyat dari berita hoaks dan ujaran kebencian yang sudah berbau fitnah," kata dia lagi.*


Baca juga: Kemenkominfo temukan 300 hoaks tersebar di dunia maya

Baca juga: Mahasiswa NTT diajak perangi hoaks




 

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019