Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Tidak ada riuh dukungan dari suporter Indonesia saat tim nasional U-23 asuhan pelatih Indra Sjafri berlaga menghadapi Brunei Darussalam di laga terakhir Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa.

Suporter Indonesia juga hampir tidak tampak di sekitar Stadion Nasional My Dinh. Di dua laga Grup K sebelumnya, menghadapi Thailand dan Vietnam, para pendukung skuat berjuluk Garuda Muda lengkap dengan pernak-perniknya sudah bersiap di sekitar stadion setidak-tidaknya dua jam sebelum laga dimulai.

Saat itu, suporter Indonesia yang sebagian besar berasal dari luar Vietnam, termasuk dari Tanah Air, datang berbondong-bondong lengkap dengan bass drum, pengeras suara dan Bendera Merah Putih berukuran 10x15 meter.

Namun, situasi berbeda di laga ketiga. Akibat stadion lengang, laga timnas U-23 Indonesia menghadapi Brunei Darussalam berjalan dengan relatif hening.

Hanya terdengar teriakan-teriakan pemain serta staf kepelatihan masing-masing kesebelasan yang bertanding di lapangan.

"Mungkin ini karena pertandingan Indonesia versus Brunei Darussalam tidak lagi menentukan karena kedua tim dipastikan tidak lolos ke Piala Asia U-23 2020. Lagipula, suporter Indonesia yang ke Vietnam rata-rata datang dengan menggunakan biaya sendiri," ujar salah satu pewarta asal Indonesia Sandy Firdaus.

Pertandingan ini memang tidak berdampak apa-apa bagi kedua tim yang sudah dipastikan tidak lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2020.

Sebelum laga itu, Indonesia kalah dua kali dan kemasukan lima gol. Sementara Brunei juga takluk dua kali dengan kebobolan 14 gol.

Baca juga: Indonesia ungguli Brunei Darussalam 1-0 babak pertama

Baca juga: Indra Sjafri rombak 90 persen komposisi tim kontra Brunei

Baca juga: Pratinjau - Indonesia versus Brunei, saatnya Garuda Muda menang


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019