Jakarta (ANTARA) - Yayasan Asia-Eropa (Asia-Europe Foundation/ASEF) terus berupaya mendorong peningkatan kerja sama dan interaksi antarpemuda di kawasan Asia dan Eropa, kata Direktur Eksekutif ASEF Karsten Warnecke di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut dia sampaikan pada acara peringatan Asia-Europe Meeting (ASEM) Day 2019 bertema "Promoting the Role of Youth in ASEM", yang diselenggarakan di Universitas Al-Azhar Indonesia di Jakarta.

Dalam kesempatan peringatan ASEM Day, Karsten Warnecke menekankan nilai-nilai persatuan dari keberagaman yang dimiliki Asia dan Eropa sebagai dua kawasan yang berbeda.

Dia menilai bahwa kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan dalam ASEM Day dapat meningkatkan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact) Asia dan Eropa.

"Kita semua datang dari berbagai sistem budaya, politik, dan ekonomi yang berbeda, namun saat kita berkumpul dan menemukan perspektif bersama, kita bisa menciptakan sesuatu hal baru," ujar Warnecke.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend berpendapat bahwa 51 negara anggota ASEM harus dapat membekali para pemudanya untuk dapat mengatasi berbagai tantangan bersama pada masa depan.

Oleh karena itu, kata dia, Uni Eropa pun telah mendorong dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk dapat merangkul, menghubungkan, dan memberdayakan para pemuda, yang merupakan generasi penerus.

"Dunia dan teknologi berubah dengan cepat maka kita harus bisa membantu mereka (para pemuda) untuk mendapatkan manfaat dari perubahan tersebut," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan (KSIA) Amerika dan Eropa Kemenlu RI Masni Eriza menyampaikan bahwa Indonesia juga akan terus berperan aktif untuk memperkuat kerja sama antarpemuda, khususnya dalam kerangka ASEM.  

Baca juga: Wapres: Perkuat kerja sama Asia-Eropa untuk atasi terorisme
Baca juga: Bupati Garut siapkan beasiswa untuk siswi juara silat Asia-Eropa

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019