Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore melemah seiring pelemahan mata uang regional Asia.

Rupiah melemah 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp14.208 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi  di Jakarta, mengatakan, pelemahan rupiah dipicu investor yang kembali memburu dolar AS dalam rangka persiapan mengikuti lelang obligasi AS.

"Peningkatan permintaan dolar membuat nilai mata uang ini menguat," ujar Ibrahim.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bergerak naik. Yield di pasar sekunder akan menjadi acuan dalam penentuan kupon di lelang pasar perdana. Jadwal lelang obligasi pemerintah AS yang terdekat adalah 27 dan 28 Maret 2019 waktu setempat. Jika yield di pasar sekunder naik, investor boleh berharap ada kupon yang menarik dalam lelang tersebut.

"Selain itu, sentimen negatif lainnya bagi rupiah yaitu serangkaian pidato oleh pejabat senior Bank Sentral Eropa. Presiden Mario Draghi memulai konferensi yang diawasi ketat dengan mengulangi bahwa risiko penurunan ekonomi zona Euro telah meningkat," ujar Ibrahim.

Pada Rabu ini, dolar AS menguat terhadap Yuan 0,17 persen, Won 0,18 persen, dolar Singapura 0,57 persen, dan Baht 0,28 persen. Dolar AS melemah terhadap Yen 0,21 persen.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka melemah Rp14.195 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.193 per dolar AS hingga Rp14.223 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.202 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.171 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019