Magelang (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, mewisuda sebanyak 658 calon prajurit taruna (capratar) Akademi TNI tahun ajaran 2007. Wisuda pratar berlangsung di Lapangan Sapta Marga, Kompleks Akademi Militer, Lembah Gunung Tidar, Kota Magelang, Senin (29/10), dalam suatu upacara militer. Tiga wisudawan terbaik adalah I Nyoman Astawa Yasa (matra laut), Yanifa Eska Siswiyanto (matra udara), dan Henric Pardamean Hutagalung (matra darat). Para keluarga calon pratar dan ratusan siswa SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang terlihat hadir dalam peristiwa itu. Jumlah capratar yang diwisuda menjadi pratar sebanyak 658 orang, terdiri atas 305 matra darat, 221 matra laut, dan 132 matra udara. Seorang capratar dinyatakan diberhentikan secara hormat, yakni Bayu Maulana, karena aspek kesehatan dan seorang lain dinyatakan tidak lulus, yaitu Yurissa Hasnan karena aspek kesehatan dan jasmani. Para wisudawan menjalani pendidikan integrasi "candradimuka" selama tiga bulan di Lembah Tidar dan selanjutkan akan menjalani pendidikan kematraan selama sembilan bulan di kawasan Akmil Magelang itu. Panglima Djoko mengatakan mereka telah melewati tahapan paling awal dalam proses pendidikan pertama militer menjadi perwira TNI. Masa pendidikan itu sebagai titik berat olah dasar keprajuritan berupa olah fisik, mental, kepribadian, dan integensia. Masa pendidikan dilaksanakan dalam suatu dinamika pembinaan yang sangat ketat, sarat dengan berbagai kegiatan yang sangat berlainan ketimbang apa yang para pratar alami sebelumnya. Dijelaskannya, pendidikan dasar keprajuritan merupakan tahap keharusan bagi setiap warga negara yang ingin mengabdi kepada bangsa dan negara sebagai TNI. Masa peralihan dari kehidupan lama sebagai warga negara biasa kemudian memasuki tahapan awal kehidupan militer melalui berbagai kegiatan yang sangat padat dan penuh dengan indoktrinasi, santiaji, dan penanaman sikap disiplin, loyalitas, serta kejuangan. "Pasti bukan merupakan suatu hal yang mudah bagi para capratar," katanya. Perubahan sikap, perilaku, dan kehidupan yang para taruna harus jalani merupakan bekal paling awal dari berbagai tugas dan pengabdian panjang taruna pada masa mendatang, katanya. Berbagai nilai disiplin, etika, loyalitas, dan kejuangan yang mutlak harus dimiliki oleh para taruna akan sangat menunjang pelaksanaan tugas pada masa mendatang dan dimanapun berada dalam rangka mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, kata Djoko Suyanto. Usai upacara wisuda, para taruna melakukan antara lain parade, atraksi bongkar pasang senjata, senam prajurit, halang rintang, dan simulasi pertempuran. (*)

Copyright © ANTARA 2007