Dhaka (ANTARA News) - Pasukan keamanan Bangladesh menahan paling tidak 12 orang yang diduga anggota kelompok garis keras Islam sehubunagn dengan satu komplotan untuk membunuh mantan Perdana Menteri (PM), Sheikh Hasina Wajeed, tiga tahun lalu, kata para pejabat. Penahanan itu dilakukan setelah Mufti Abdul Hannan, pemimpin kelompok garis keras Islam, Harkat ul Jihad al Islami yang terlarang, mengakui keterlibatan kelompok itu dalam serangan granat Agustus 2004 yang menewaskan paling tidak 20 orang. Batalyon Aksi Cepat (RAB) menangkap para anggota kelompok itu dalam operasi-operasi Minggu malam , kata Kolonel Meshkat, seorang perwira komandan pasukan keamanan itu. "Naman-nama mereka muncul selama pemeriksaan Mufti Hannan. Ia mengaku hubungannya dengan serangan itu dan juga menyebut nama orang-orang yang terlibat dalam serangan itu," kata komandan RAB Abdul Kalam Azad. "Granat-granat, senapan-senapan dan senjata-senjata serta bom-bom disita dalam operasi itu. Granat-granat itu sama dengan yang didgunakan dalam serangan terhadap Sheikh Hasina ," katanya. Sheikh Hasina, yang ditahan oleh pemerintah darurat negara itu atas tuduhan-tuduhan korupsi, selamat dari serangan itu. Hannan, seorang veteran perang melawan pendudukan Sovyet atas Afghanistan tahun 1980-an juga dituduh mendalangi satu serangan granat terhadap Dubes Inggris untuk Bangladesh, Anwar Choudhury tahun 2004, demikian catatan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007