Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta PLN tidak melakukan pemadaman listrik selama pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer, karena mengganggu siswa mengerjakan soal UNBK di daerah itu.

"Kita tidak menyiagakan genset di sekolah, jadi diminta PLN tidak melakukan pemadaman listrik selama UNBK," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel Muhammad Soleh di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan untuk mengatasi masalah pasokan listrik, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dan meminta PLN mendukung pelaksanaan UNBK tingkat SMA/MA pada 1-8 April 2019.

"Jika terjadi pemadaman, jelas mengganggu pelaksanaan UNBK, karena sekolah hanya mengandalkan pasokan listrik PLN untuk mengoperasikan komputer dan jaringan internet," ujarnya.

Kepala SMAN 4 Kota Pangkalpinang, Muslimin mengaku pasrah jika listrik PLN padam selama UNBK.

"Kita belum memiliki genset untuk mendukung pelaksanaan UNBK dan belajar di sekolah ini. Oleh karena itu, diharapkan PLN tidak mematikan jaringan listrik selama pelaksanaan UNBK ini," katanya.

Menurut dia potensi pemadaman jaringan listrik cukup tinggi, karena kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, petir dan gangguan alam lainnya.

"Kita berharap kondisi cuaca selalu membaik selama pelaksanaan UNBK ini, karena apabila hujan lebat disertai, petir, angin kencang dapat merobohkan pohon yang menimpa kabel jaringan listrik tersebut," katanya.

Menurut dia pelaksanaan UNBK pada hari pertama berjalan dengan baik dan lancar, karena kondisi cuaca yang cukup cerah.

"Kondisi cuaca hari ini mendung, berpotensi hujan lebat dan ini dapat mengganggu pasokan listrik serta jaringan internet melemah yang akan mengganggu pelaksanaan UNBK," katanya. ***3***

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019